KOTA SERANG, biem.co – Realisasi investasi Provinsi Banten tahun 2015 pada triwulan kedua ini menduduki peringkat ketiga. Tercatat total investasi ini sebanyak 93 proyek dengan nilai investasi mencapai Rp4.209,40 miliar untuk jenis penanaman modal dalam negeri. Sedangkan untuk penanaman modal asing tercatat sebanyak 308 proyek dengan nilai investasi Rp518,84 miliar. Namun demikian, nilai investasi ini dinilai menyebabkan kebocoran uang daerah yang hasilnya dibawa ke negara lain. Hal itu terungkap dalam siaran pers realisasi investasi triwulan II tahun 2015 di aula gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten, Rabu (19/8/2015).
Pengamat ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Banten, Bambang Dwi Sasono, mengatakan bahwa realisasi investasi di Banten mengalami peningkatan, namun demikian nilai investasi tersebut dinilai menyebabkan kebocoran uang daerah.
Alasannya, kata Bambang, semakin banyak investor asing yang berinvestasi di Banten, maka hasil dari investasi ini akan di bawa kembali oleh para investor ke negaranya masing-masing.
Meski demikian, menurut Bambang, nilai investsi ini mampu meningkatkan serapan tenaga kerja di Banten, di mana data di tahun 2014 terdapat peningkatan serapan tenaga kerja sebanyak 98813 orang dari 83070 dari tahun 2013 lalu.
“Namun hal itu menjadi pertanyaan juga, karena data yang ada menunjukan jumlah pengangguran di Banten masih tergolong tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BKMPT Provinsi Banten Ranta Suharta mengakui, pihaknya belum bisa mengarahkan investor untuk investasi yang diinginkan, apalagi investasi bagian dari pelayanan umum.
“Saat investasi di Banten masih jadi primadona bagi investor asing, namun ke depannya kita akan memperketat perizinan yang masuk serta akan memberikan kemudahan bagi investor dalam mengurus perizinan,” imbuhnya. (firo)