JAKARTA, biem.co — Masyarakat Indonesia kedatangan tamu spesial pada peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI. Dia adalah Nishimura Toaji Maeda, anak dari Laksamana Muda Tadashi Maeda. Kediaman Maeda yang terletak di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta, digunakan sebagai tempat perumusan naskah proklamasi. Rumah Maeda kemudian dijadikan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi hingga sekarang.
Nishimura menyampaikan, sebagai anak Maeda, tujuan dia ke Indonesia untuk melihat rumah orang tuanya. Dia merasa terharu dengan sambutan yang begitu besar padahal dia hanya anak dari Maeda. “Saat pembacaan proklamasi umur saya masih 2 atau 3 tahun. Saya akan menjawab pertanyaan Anda sebatas yang saya tahu,” ujarnya kepada awak media di sela-sela kegiatan Napak Tilas Proklamasi 2015 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (16/08/2015).
Nishimura mengisahkan, saat ayahnya kembali ke Tokyo, beliau dihadapkan dengan pengadilan militer. Pada saat diadili, kata dia, ayahnya menyatakan dirinya tidak suka peperangan dan lebih suka perdamaian. “Keputusan pengadilan akhirnya bebas tanpa syarat. Setelah itu ayah saya menjalani kehidupan seperti rakyat biasa,” katanya.
Pengadilan militer yang dijalani ayahnya, kata Nishimura, bukan karena membantu kemerdekaan Indonesia, tetapi memang karena ayahnya sudah menjadi sasaran untuk diperkarakan sebagai petinggi militer. “Dia tidak suka terikat aturan protokoler. Beliau bebas ke mana saja,” kata pria berumur 73 tahun ini.
Setelah menjalani kehidupan rakyat biasa, orangtua Nishimura beberapa kali datang ke Jakarta. Tidak banyak yang dapat diceritakan oleh Nishimura tentang sosok ayahnya. Menurut dia, ayahnya adalah seorang yang pendiam dan tidak pernah menceritakan apa yang telah dia lakukan di Jakarta. “Bung Karno sempat menjenguk saat ayah sakit,” katanya.
Nishimura pernah datang ke Indonesia bersama ibunya tahun lalu karena ingin melihat suasana Jakarta. “Saya ingin melihat Jakarta yang maju,” katanya. Dia kembali datang ke Jakarta pada September tahun lalu untuk mengabarkan kepada adiknya bahwa ibunya telah meninggal.
Source: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI