SERANG, biem.co – Para pedagang daging sapi di Provinsi Banten sepakat melakukan aksi mogok berdagang selama empat hari. Tindakan ini merupakan bentuk protes para pedagang kepada pemerintah akibat harga daging yang terus naik.
(Baca: Daging Sapi Hilang di Pasaran, Harga Daging Ayam Melambung)
Ketua gabungan pengusaha pedagang daging atau Gappenda Provinsi Banten Aeng Khaeruzzaman mengatakan, pedagang tidak berdaya jika harga terus melambung sementara penghasilan dari penjualan daging tak sesuai akibat sepinya pembeli.
“Mogok ini akibat melambungnya harga daging di pasar, saat ini harga daging sapi mencapai angka Rp120 hingga Rp130 ribu per kilonya. Pemerintah harus turun tangan,” kata Aeng kepada biem.co, Selasa (11/8/2015). (Baca juga: Pedagang Mogok Jualan, Kios Daging Sapi di Pasar Rau Kosong)
Aeng meminta agar pemerintah segera mengambil sikap mengatasi persoalan ini, menurutnya, pemerintah dan semua pihak harus duduk bersama dan menghitung ulang kebutuhan serta ketersediaan pasokan sapi nasional.
“Kalau memang pasokan daging kurang maka bisa dibuka kembali keran impor,” ujarnya.
Namun Aeng menegaskan, jika daging saja yang di impor, pihaknya menolak karena sama akan merugikan pedagang. Gappenda meminta kran impor dibuka untuk sapi hidup, bukan dalam bentuk daging.
Aeng menambahkan, kebutuhan daging untuk di pasar Rau, Serang, Banten, saja per hari mencapai Rp40 ekor. Sehingga dengan pasokan 120 ekor dalam sebulan dinilai masih jauh dari kebutuhan.