SERANG, biem.co – Banten mengalami kemarau yang panjang, sebagian besar lahan pertanian mengalami kekurangan air hingga gagal panen, bahkan warga pun sangat kesulitan air bersih. Sementara itu informasi dari BMKG, kemarau diprediksi hingga November mendatang.
Menyikapi hal Tersebut, Dewan meminta Pemerintah Provinsi Banten segera melakukan pendataan terhadap wilayah-wilayah yang mulai kesulitan air, menyusul mulai melandanya kemarau panjang di sejumlah daerah di Banten. Dengan sudah terdatanya zona kekeringan agar segera bisa diantisipasi terjadinya krisis air untuk kebutuhan warga dan pertanian. (Baca juga: Kekeringan Tak Kunjung Usai, Petani Ciruas Terpaksa Panen Dini)
Selain itu juga, pemerintah sudah saatnya mulai proaktif mendata daerah yang rawan kekeringan parah. “Jangan hanya menunggu adanya laporan saja tapi harus turun ke bawah,” demikian di ungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Banten Dapil Kabupaten Serang Muflikhah, saat di tanya soal kekeringan di Banten, Sabtu (8/8/2015).
Disampaikan Muflikhah, pihaknya saat ini telah mendapati informasi dan keluhan dari masyarakat di sejumlah wilayah yang mulai kesulitan air. Sehingga untuk meminimalisir dampak kemarau, harus dibangun tandon atau penampungan air untuk antipasi di musim kemarau mendatang.
Hal senada juga diungkapkan anggota DPRD Dapil Lebak Sanuji Pentamerta, tidak hanya pemprov, melainkan pemerintah daerah kabupaten/kota/melalui Badan Penanggulangan Daerah Bencana maupun instansi terkait sudah harus memiliki gambaran petan kerawanan sekaligus langkah antisipasi dan penanggulangannya.
“Kekeringan jangan hanya ditangani sementara, karena diyakini bencana banjir maupun kekeringan akan terus melanda setiap tahunnya, sehingga harus ada solusi yang nyata. Jika ada wilayah yang sudah mulai kesulitan akses air bersih bisa segera ditangani tanpa menunggu kondisi yang lebih parah,” ujarnya.