SERANG, biem.co – Indonesia yang terkenal dengan daerah kepulauan terkadang luput dari perhatian pemerintah, sehingga tidak jarang membuat sejumlah anak-anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi bahkan putus sekolah.
Salah satunya di daerah Pulopanjang, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten. Untuk sampai ke pulau ini, warga harus terlebih dahulu menyeberang menggunakan perahu dengan waktu tempuh kurang lebih tiga puluh menit, dengan ongkos Rp10 ribu hingga Rp15 ribu untuk satu kali perjalanan.
Selain harus keluar ongkos yang cukup tinggi, ditambahwaktu tempuh yang cukup lama membuat anak-anak tidak bisa melanjutkan sekolah ke tingkat SMA, lantaran di Pulopanjang sendiri saat ini baru terdapat sekolah dasar dan madrasah tsanawiyah.
Untuk meningkatkan pendidikan di daerah Pulopanjang ini, pihak Kanwil Kementrian Agama Provinsi Banten membangun madrasah aliyah dengan cara swadaya yang dikumpulkan dari para pegawai Kemenag di lingkungan Kanwil Kementrian Agama Provinsi Banten.
“Pembangunan sekolah ini bisa membantu anak-anak yang putus sekolah untuk bisa melanjutkan kembali pendidikan ke tingkat lebih tinggi,” ujar Agus Salim, Kepala Kanwil Kemenag Banten kepada awak media, Kamis (30/7/2015).
Sementara itu, dana untuk pembangunan madrasah aliyah ini saat ini terkumpul sebanyak Rp42 juta. Rencananya, ke depan, pihak Kanwil Kemenag Provinsi Banten akan mengalokasikan anggaran sebanyak Rp200 juta.
Reporter: Firo M
