KabarTerkini

Sarasehan biem.co: Pejabat dan Tuntutan Masyarakat

SERANG, biem.co – biem.co menyelenggarakan kegiatan sarasehan dengan tema “Pejabat dan Tuntutan Masyarakat” di salah satu rumah makan di Kota Serang, Kamis 9 Juli 2015. Saresehan dihadiri oleh sekira 150 peserta dari berbagai komunitas dan organisasi di Banten.

 

Para pemateri kompeten di bidangnya saling mengemukakan pendapat tentang bagaimana menjalankan pemerintahan daerah berbasis informasi dan keterbukaan. Dipandu moderator senior Ali Faisal, sarasehan ini menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai latar belakang keahlian, di antaranya, akademisi dan penulis artikel sosial Boyke Pribadi, praktisi media Iman Nur Rosyadi (Pimpinan umum mediabanten.com), Rapi Hardiansyah (Pemimpin umum Newsmdia.co.id), Asep Mulya Hidayat (Kabid Distanak Banten), dan birokrat Ali Soero (Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Serang).

 

Menurut Boyke Pribadi, budaya pelayanan pejabat pada masyarakat meski sudah berubah namun masih belum tumbuh. Para pejabat masih merasa bahwa dirinya adalah priyai dan golongan ningrat, padahal seperti yagg diakui Asep Mulya Hidayat selaku salah satu pejabat Pemprov Banten, bahwa dirinya adalah abdi dan pengayom masyarakat.

 

Boyke mencontohkan Kota Bandung, di mana setiap warga bisa memotret jalan berlubang dan mengunggahnya di Twitter dan mention ke wali kota. Wali kota bisa langsung tahu dan merekomendasikan kepada pejabat terkait untuk diperbaiki. Setelah diperbaiki pejabat tersebut mengunggah kembali ke wali kota dan mention ke masyarakat yagg mengusulkan bahwa hal tersebut sudah diatasi.

 

Pejabat Pemprov Banten Asep mengakui bahwa teknologi bisa dimanfaatkan dengan sangat baik sebagai wadah respon dan penampung aspirasi masyarakat yagg efektif dengan catatan para pejabat dan masyarakat melek teknologi dan bijak menggunakannya.

 

Asep mengatakan bahwa para aparatur negara secara teknis diatur oleh UU ASN bahkan di UU tersebut setiap kantor dinas dan birokrat dianjurkan memiliki web khusus sebagai bagian dari keterbukaan informasi publik.

 

Hal senada disampaikan Ali Soero sebagai anggota DPRD Kota Serang. Ali mengimbau, dalam setiap program yang dijalankan, keterbukaan informasi harus dijunjung tinggi karena sebagai pejabat profesi ini melekat 24 Jam dan tidak bisa dipisahkan. Dalam setiap agenda seperti perjalanan dinas atau studi banding masyarakat harus tahu pemilihan tempat dan tema studi banding, ini sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap konstituen. 

 

Diskusi pun menghadirkan praktisi media digital Iman Nur Rosyadi dan Rapih Herdiansyah sebagai CEO newsmedia.co.id. Iman menuturkan,  dunia ini sudah sangat datar. Sebagai gambaran sederhana, Imam mencontohkan bahwa murid-murid di Amerika bisa memiliki guru di India dan belajar dengan media digital. Tidak ada lagi batas negara. Revolusi media tanpa batas ini terlebih diawali oleh kemunculan sistem operasi berbasis android di mana dengan teknologi itu, bisa dikatakan bahwa dunia ada di dalam genggaman tangan. Akibat revolusi itu, pola kerja wartawan pun berubah dari yang awalnya konvensional menjadi modern hingga Iman berani menyampaikan bahwa 5-10 tahun ke depan media tidak lagi mencetak berita dengan kertas. Akan tetapi Iman merasa khususnya di Banten, smartphone yang "smart" ini digunakan hanya sebagai aksesoris life style semata. Keseluruhan fungsi pintar dalam gadget itu tidak dimaksimalkan secara pintar.

 

Sementara itu, Rapih mengatakan, kehadiran dan perubahan teknologi komunikasi merupakan penanda dari sebuah kemajuan dalam sebuah proses komunikasi manusia. Selaku pendiri newsmedia.co.id sekaligus dosen pengajar ciber ethics, menegaskan bahwa Banten sebagai provinsi seharusnya mampu memanfaatkan dan mengembangkan sarana komunikasi berbasis teknologi informasi. Rapih menganggap bahwa praktek tersebut masih relatif rendah. Selain karena permasalahan teknis ketersediaan sarana dan prasarana, pemahaman masyarakat terhadap penggunaan teknologi informasi komunikasi juga menjadi faktornya.

 

Masyarakat Banten, khususnya birokrat, masih berkutat pada media mainstream. Jika berbicara informasi berita, pemahaman masyarakat masih berkutat pada media cetak. Rapih menambahkan bahwa jika melihat tema saresehan, tentu yang menjadi fokus adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan pejabat sebagai pelaksana pelayanan. Pejabat sebagai pelayan masyarakat harus mampu menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat, salah satunya adalah kecepatan, kemudahan dan transparansi informasi. Rapih mengimbau Banten harus bersiap diri menuju era digital government.

 

CEO biem.co, Irvan Hq, mengatakan, kegiatan ini sejatinya merupakan bentuk ajang silaturrahim.

 

“Sebenarnya ini kegiatan semacam ngabuburit menunggu waktu berbuka puasa. Akan tetapi ada hidden agenda, yaitu sebagai bentuk rasa sayang biem.co pada eksistensi bangsa-negara-daerah ini,” ujar Irvan.

 

Irvan mengajak para akademisi, aktivis, praktisi dan mahasiswa untuk mengambil bagian dalam pemanfaatan media digital sebagai media alternatif dalam menyampaikan ide dan gagasan yang membangun. Irvan menambahkan, tidak mungkin ditemukan keajengan prinsip dan idealis tindakan tanpa terus dikawal dengan pola dialog yang saling mengingatkan seperti kegiatan sarasehan ini.

 

“Apa yang kita lakukan ini masih sangat jauh, apalagi mengubah secara signifikan kondisi kemasyarakatan kita, namun paling tidak, biem.co telah mencoba apa yang dibisa,” imbuh Irvan. 


Disarikan dari tulisan Ega Jalaludin

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button