SERANG, biem.co – Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten mengaku, adanya kasus pembunuhan yang menimpa gadis cilik Engeline di Bali membuat pihaknya mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi di Banten, karena akarnya perekonomian yang menimpa sehingga adopsi anak.
Di Banten sendiri, tahun 2015 ini ada 14 yang mengadopsi anak, meningkat dibanding tahun sebelumnya yakni hanya 8 saja. Namun persyaratan untuk mengadopsi anak juga harus di perketat, agar kejadian yang menimpa engeline di bali tidak terjadi di Banten.
upaya antisipasinya yaitu, para relawan, /pendamping baik Jamsosratu maupun PKH agar menyosialisasikan kepada masyarakat yang termasuk dalam rumah tangga sangat miskin agar tidak melakukan pengadopsian anak tanpa mementingkan prosedur yang semestinya di tempuh oleh orangtua.
Kasus Engeline memang isu nasional dan kronologisnya memang orang kurang mampu yang melahirkan, namun tidak ada biaya untuk menebus biaya persalinan, pada saat bersamaan ada orang atau ibu angkat datang untuk mengadopsi anak tadi, agar kasus tersebut tidak terjadi di Banten.
Sementara itu, Asda II Pemprov Banten Iing Suwargi mengatakan bahwa peran pemerintah juga dan masyarakat agar kekerasan anak tidak terjadi/harus ada upaya kongkrit.
Selain itu, pemerintah khususnya Dinas Sosial melakukan kordinasi dengan lembaga-lembaga atau dinas yang memang membidangi perlindungan anak, agar jika ada keluhan bisa langsung ditanggapi dan secepatnya ditangani agar kasus seperti anggeline tidak terjadi di wilayah Provinsi Banten.
Reporter: Firo M