OpiniReview

Permainan Tradisional, Pembentuk Karakter Hebat Anak Indonesia

biem.co  Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama (kelompok). Di lingkungan yang masih terlihat keakraban antara anggota masyarakat, banyak permainan yang dilakukan oleh anak-anak secara beramai-ramai dengan teman-teman mereka di halaman atau di teras rumah. Mereka berkelompok, berlarian, atau duduk melingkar memainkan salah satu permainan dan tercipta keakraban.

Herbert Spencer pada tahun 1878, mengemukakan bahwa permainan terjadi karena adanya kelebihan energi. Gagasan Spencer ini senada dengan Schiller (1845) yang juga melihat bermain sebagai sarana untuk menggunakan kelebihan energy yang dimiliki anak-anak memiliki sejumlah energy yang berlebih, karena mereka tidak menggunakan energinya untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Permainan tradisional merupakan permainan yang ada sejak dahulu, yang dimainkan oleh masarakat Indonesia, permainan tradisional biasanya dimainkan oleh beberapa orang atau kelompok. Beberapa permainan tradisional antara lain: kelereng, petak umpet, gobag, yoyo, emprak, congklak, jeblugan, dan lain-lain.

Permainan tradisional mengajarkan kita untuk bekerja sama dengan sesama teman. Banyak keunggulan permainan tradisional dibandingkan dengan permainan modern saat ini. Kita ambil contoh permainan tradisional engklek (bahasa Sunda) dengan keunggulanya seperti meningkatkan keterampilan interaksi sosial pada saat dimainkan bersama-sama. Engklek juga melatih seseorang untuk melakukan observasi pada saat lawan main mereka apakah menginjak garis, berjingkak dengan rute yang benar atau tidak, melatih kesabaran pada saat menunggu giliran bermain, serta melatih konsentrasi.

Permainan modern adalah permainan yang berasal dari industri atau umumnyya menggunakan teknologi dalam pembuatan serta permainanya. Permainan modern menghadirkan bentuk permainan seperti video game, baik dalam console maupun komputer.

Walaupun memiliki banyak kelebihan dan kemutakhiran, jenis permainan modern ini memiliki beberapa sisi negatif apabila kita tidak dapat memainkannya dengan bijak. Hal yang paling sederhana ialah, anak-anak menjadi malas belajar. Dari segi kesehatan, apabila kita lama duduk dan bermain, mata dapat lelah dan rusak, tubuh akan mengalami gangguan kesehatan karena tidak banyak bergerak. Selain itu, terlalu sering bermain permainan modern seperti video game membuat pemainnya lupa untuk bermain di luar, berbagi keceriaan dengan teman di alam terbuka. Hal ini bisa mengurangi rasa persaudaraan dan toleransi terhadap sesama teman.

Dampak permainan modern sangat berbahaya bagi generasi anak muda Indonesia,  seperti yang terjadi di Bandung tahun 2005, seorang mahasiswa Universitas Maranatha tewas ditikam temannya sendiri akibat kalah bermain PS. Hal yang sama terjadi di Amerika Serikat, banyak remaja yang terpengaruh dengan kekerasan dalam game yang mereka mainkan, seperti perisitiwa yang terjadi di Wellington Amerika Serikat, seorang anak tega membunuh ibu kandungnya setelah bermain Halo 3.

Perubahan zaman memaksa anak-anak untuk pindah dari permainan tradisional ke permainan yang modern. Kondisi ini sangat buruk karena masa kecil adalah masa pembentukan karakter. Bayangkan saja, jika masa kecil anak-anak diwarnai dengan permainan modern, maka akan semakin jauhlah mereka dari kehidupan sosial di luar.

Tentunya kondisi sekarang ini sangat beda dengan kondisi setegah dekade yang lalu, ketika masih banyak yang memainkan permainan tradisional. Berkembangan budaya yang masuk ke kehiduan kita dan mengubah budaya bangsa Indonesia yang kaya dengan keunikan lokal dan kebersamaan.  Lebih memprihatinkan lagi, generasi Indonesia kelak berisiko menjadi generasi yang melupakan keunikan budaya bangsanya sendiri. Anak-anak Indonesia menjadi anak-anak modern yang melek teknologi tinggi tetapi mereka akan gamang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Oleh karna itu, diperlukan andil kita untuk melestarikan kembali permainan-permainan tradisional yang ada di Indonesia, mempertahankan budaya kita yang hampir ditinggalkan oleh generasi-generasi muda. Beberapa cara untuk membangkitkan kembali permainan tradisional yang ada di daerah kita seperti memperkenalkan kembali kepada anak-anak tentang permainan tradisional dengan cara memasukan dalam pelajaran olahraga di sekolah dan memainkannya saat sedang berolahraga di sekolah. Kedua, pemerintah daerah mengadakan workshop permainan tradisional yang pesertanya adalah anak-anak Sekolah Dasar yang ada di daerah, ini penting agar mereka tahu cara melakukan permainan tradisional dengan baik. Ketiga, memperkenalkannya kembali aneka permainan tradisional kepada anak melalui kegiatan-kegiatan lomba, baik di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan tempat tinggal. Hal ini bisa dilakukan ketika memperingati hari Kemerdekaan Indonesia maupun hari-hari besar lainnya. Keempat, membangun komunitas pencinta permaianan tradisonal d lingkungan masyarakat, sekolah, dan kampus.

Kita bukan menolak kemajuan permainan saat ini. Namun perlu kita sadari bahwa kemajuan permainan tidak seluruhnya membawa dampak positif bagi anak-anak Indonesia. Tentunya kita semua berharap permainan tradisional Indonesia dapat kembali dimainkan dan menjadi pilihan bermain bagi anak-anak Indonesia. (*)


Artikel ini ditulis oleh Faiz Rohansyah, mahasiswa Universitas Serang Raya (UNSERA) asal Menes, Pandeglang, Banten. 

Editor: Muhammad Iqwa Mu'tashim Billah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button