biem.co – Apakah kamu ini sering mengalami kelelahan? Mengalami perubahan mood seperti mudah marah, sering merasa cemas, kehilangan selera makan, ataupun kehilangan konsentrasi? Waspadalah karena hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa kamu sedang mengalami stres.
Stres adalah salah satu cara tubuh memberitahu kita bahwa tuntutan yang kita terima melebihi kemampuan kita untuk mengatasinya. Stres dapat disebabkan oleh situasi dari lingkungan, peristiwa besar dalam hidup seperti kehilangan anggota keluarga atau perceraian, disebabkan oleh orang lain maupun diri sendiri, misalnya saja ekspektasi akan diri, perasaan tidak cukup, serta kebutuhan untuk diterima dan dicintai. Mempelajari faktor penyebab stres adalah cara yang berguna untuk mengantisipasinya.
Banyak orang berusaha mengurangi stres mereka dengan mengonsumsi makanan tertentu seperti kelompok makanan yang mengandung vitamin B5 yang mampu membantu mengatasi stres, contohnya saja buah alpukat. Akan tetapi, tahukah kamu bahwa ada cara lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres, yaitu dengan melakukan terapiaroma menggunakan minyak asiri.
Minyak asiri merupakan minyak yang diproses dari berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga, biji, buah, batang, akar, atau rimpang. Aneka tanaman dapat diolah sebagai penghasil minyak asiri, antara lain bunga mawar, daun sirih, jahe, dan kulit batang kayu manis. Minyak asiri terbukti dapat menenangkan jiwa. Senyawa dari minyak asiri yang masuk saat kita menghirup aromanya akan diteruskan dari reseptor hidung menuju sistem limbik di otak yang merupakan pengatur emosi seseorang. Dengan demikian, tubuh dapat terelaksasi dan menjadi lebih tenang. Selain dengan menghirup aromanya saja, terapi stres oleh minyak asiri dapat dikombinasikan dengan pijatan yang mampu melenturkan otot dan melancarkan pembuluh darah sehingga tubuh menjadi segar kembali.
Saat ini pun sudah banyak salon kecantikan yang memanfaatkan minyak asiri ini. Sahabat biem tertarik untuk mencobanya?
Artikel ini ditulis oleh Hamnah Tsabitah, mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Untuk berinteraksi dengan penulis, follow Twitter-nya @hamnahts.