biem.co – Pernah Anda mendengar buah hati terasa sakit gigi ketika malam hari? Tidak bingung karena kondisi tersebut bisa terjadi pada siapapun, termasuk balita. Berdasarkan pengalaman, memang sakit gigi akan terasa menggila atau bahkan bertambah parah saat malam hari, khsusunya menjelang atau ketika tidur.
Kenapa anak balita sakit gigi saat malam hari juga bisa karena berbagai faktor. Agar lebih jelas, Anda bisa tanya dokter melalui aplikasi kesehatan yang sudah ada di Play Store maupun App Store Indonesia. Dengan menggunakan aplikasi tersebut, Anda tidak perlu ke rumah sakit dan cukup komunikasi melalui smartphone.
Sebelum itu, ada baiknya kita telusuri penyebab sakit gigi balita lebih terasa di malam hari sebagai berikut.
1. Perubahan Posisi Tidur
Penyebab sakit gigi balita di malam hari yang pertama dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah perubahan posisi tidur. Posisi tidur yang tidak tepat dapat membuat tekanan pada gigi dan gusi. Bahkan dapat meningkatkan risiko gesekan antara gigi atas dan gigi bawah. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit pada gigi.
Ketika bayi tidur terlentang, maka tekanan pada gigi dan gusi akan lebih besar karena berat kepala menekan pada rahang. Selain itu, ketika bayi tidur dengan posisi tengkurap, tekanan pada rahang dapat memicu gigi bawah untuk menggigit lidah atau bibir. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit pada gigi.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan sakit gigi pada balita adalah gigi susu yang tumbuh. Proses pertumbuhan gigi susu pada balita sering menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada gusi.
2. Peningkatan Tekanan Saat Tidur
Seperti yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, bahwa penyebab sakit gigi balita terasa di malam hari karena adanya peningkatan tekanan saat tidur. Saat bayi tidur, tekanan pada gigi dan rahang cenderung meningkat. Hal ini dapat terjadi karena posisi tidur yang salah atau karena adanya kebiasaan buruk seperti menggigit atau menekan gigi saat tidur.
Peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan sakit gigi, terutama pada malam hari ketika mereka sedang tertidur. Lalu, kondisi gigi berlubang atau rusak juga memicu rasa sakit gigi pada malam hari. Saat tidur, tekanan pada gigi yang berlubang atau rusak dapat meningkatkan rasa sakit pada gigi tersebut.
Selain itu, tekanan yang tinggi juga dapat memicu radang gusi atau infeksi gigi. Hal itu juga dapat menyebabkan sakit gigi.
Bahkan, balita yang mengalami pertumbuhan gigi atau gigi susu yang sedang tumbuh juga dapat merasakan sakit gigi saat tidur. Hal ini disebabkan karena tekanan yang diberikan oleh gigi yang sedang tumbuh dapat memengaruhi gusi dan jaringan sekitarnya. Pada akhirnya, kondisi tersebut dapat menyebabkan sakit gigi.
3. Kebiasaan Makan dan Minum di Malam Hari
Penyebab sakit gigi balita lebih terasa saat malam hari adalah kebiasaan makan dan minum yang tidak sehat. Salah satu kebiasaan tersebut adalah konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula berlebihan. Contohnya seperti permen, cokelat, minuman bersoda, dan jus buah yang diberi tambahan gula. Konsumsi gula berlebihan akan merangsang pertumbuhan bakteri pada gigi dan gusi. Kemudian, hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan munculnya infeksi.
Selain itu, kebiasaan tidur dengan susu atau minuman manis di mulut juga dapat menyebabkan sakit gigi pada balita di malam hari. Hal ini karena kandungan gula pada minuman tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan membuat gigi menjadi lebih mudah terkena infeksi.
Kebiasaan makan makanan yang keras atau lengket juga dapat menjadi penyebab sakit gigi pada balita. Makanan yang keras seperti kacang atau popcorn dapat memicu retak pada gigi. Sementara itu, makanan yang lengket seperti permen atau karamel dapat menempel pada gigi dan menyebabkan pembusukan.
Terakhir, kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut juga dapat menyebabkan sakit gigi pada balita. Kurangnya kebersihan gigi dan mulut dapat menyebabkan plak dan karang gigi yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan menyebabkan infeksi.
4.Proses Penyembuhan Saat menjalani Perawatan Gigi
Proses penyembuhan saat menjalani perawatan gigi juga merupakan faktor berikutnya. Saat menjalani perawatan gigi meliputi beberapa tahap. Tahap pertama adalah diagnosis, yakni dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi dan memberikan penjelasan tentang penyebab sakit gigi. Setelah diagnosis, tahap selanjutnya adalah perawatan gigi. Bagian ini dapat meliputi pembersihan gigi, perawatan karies, atau perawatan akar gigi.
Setelah perawatan gigi selesai, balita dapat mengalami sedikit rasa sakit dan pembengkakan. Untuk mengatasi rasa sakit tersebut, dokter gigi dapat memberikan obat pereda nyeri. Selain itu, balita juga dapat mengompres area yang sakit dengan menggunakan es atau handuk dingin. Dokter gigi juga dapat memberikan instruksi tentang cara merawat gigi yang benar, termasuk menjaga kebersihan gigi dan membatasi konsumsi makanan dan minuman yang manis.
5. Sering Menggertakan Gigi
Terakhir adalah sering menggertakan gigi juga penyebab sakit gigi balita lebih terasa saat malam hari. Fenomena ini disebut dengan bruxism atau gerakan tak sadar dari gigi yang berulang-ulang, terutama pada saat tidur.
Bruxism dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, kecemasan, dan ketegangan otot pada wajah dan leher. Selain itu, gigi yang belum tumbuh sempurna atau ketidaksempurnaan pertumbuhan gigi juga dapat menyebabkan bruxism pada anak-anak.
Menggertak gigi pada malam hari dapat menyebabkan rasa sakit pada gigi balita. Sebab, gigi yang terus-menerus digertak akan mengalami gesekan dan tekanan yang tinggi. Hal ini bisa membuat gigi menjadi sensitif dan akhirnya menimbulkan rasa sakit pada malam hari.
Demikian penyebab sakit gigi balita lebih terasa saat malam hari. Semoga informasi ini memberikan manfaat. ***