TANGERANG, biem.co — Bertempat di SDN Tegalsari, Kecamatan Mekarbaru, Kabupaten Tangerang, sebanyak 14 guru mengikuti kegiatan IHT (In House Training) dengan mengambil tema ‘Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru tentang Pembelajaran Literasi pada Aspek Infografis melalui In House Training’.
Dalam sambutannya, Kepala SDN Tegalsari, Hj. Aminah, S.Pd memaparkan latar belakang diadakannya pelatihan untuk guru di SDN Tegalsari adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran di kelas, terutama dalam segi literasi.
“Karena berdasarkan hasil pengamatan dan raport yang diterima, masih ada siswa kelas 5 dan 6 yang membacanya belum lancar serta cenderung di eja, padahal sudah kelas tinggi. Oleh karena itu, kami mengadakan IHT ini supaya proses literasi siswa akan lebih menarik dengan bantuan infografis dan para guru bisa belajar juga mengenai teknologi dengan memanfaatkan aplikasi pembuat infografis. Semoga kegiatan ini berdampak baik bagi para guru dan akan menghasilkan siswa yang gemar berliterasi,” ungkap Hj. Aminah.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Pengawas Mekarbaru, H. Nabani, S.Pd menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat penting dalam upaya meningkatkan kompetensi guru.
“Sebagaimana kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Maka kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan keempat kompetensi guru tersebut. Ikuti kegiatan pelatihan ini dengan baik hingga akhir,” tutur Nabani.
Hadir juga dalam kegiatan pelatihan, ketua K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) yang juga Wakil Ketua PGRI Mekarbaru, Toyib, S.Pd yang membuka kegiatan pelatihan ini.
Toyib menyampaikan bahwa IHT yang diadakan di SDN Tegalsari ini merupakan kegiatan yang sangat penting.
“Hal ini dikarenakan, kegiatan IHT ini merupakan salah tugas kepala sekolah yang baru untuk melihat kemampuan manajerial kepala sekolah. Kepala sekolah harus dapat menemukan masalah yang dihadapi di sekolah, kemudian mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan terstruktur, yaitu mampu membuat perencanaan dengan baik, membuat kepanitian yang solid, melaksanakan apa yang sudah direncanakan, kemudian mengevaluasi hasil dari apa yang sudah dilaksanakan. Peran kepala sekolah sangat penting dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang baik dan menyenangkan bagi warga sekolah,” terang Toyib.
Kegiatan IHT di SDN Tegalsari diisi oleh Akademisi dari Universitas Indraprasta PGRI yang juga praktisi pendidikan di Banten, Indra Martha Rusmana.
Dalam pemaparan materi, Indra menyampaikan bahwa tantangan guru saat ini sangatlah kompleks, berbeda dengan guru zaman dahulu.
“Saat ini seorang guru dituntut untuk dapat melek teknologi, sehingga literasi digital harus dikuasai dengan baik. Selain itu, guru saat ini harus kreatif, inovatif, dan mampu membawa siswa kepada penguasaan dan pengembangan potensi dan karakter yang ada dalam diri siswa. Jika guru berhenti belajar, maka saat itu dia berhenti menjadi guru, jadi guru harus terus belajar,” jelas Indra. (red)
Editor: Redaksi