PANDEGLANG, biem.co – SMAN 7 Pandeglang menggelar In House Training (IHT) Sekolah Penggerak. Kegiatan dilaksanakan di Aula Sekolah dari 22-30 Juli 2021.
Kegiatan dibuka serentak dengan pelaksanan IHT di 8 Sekolah Penggerak se-Pandeglang secara daring oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Tabrani, Kamis (22/7/2021).
8 SMA yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Sekolah Penggerak di Pandeglang berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Ristek No. 6555/C/HK/.00/2021 adalah: SMAN 7 Pandeglang, SMAN 2 Pandeglang, SMAN 10 Pandeglang, SMAN 9 Pandeglang, SMAN 16 Pandeglang, SMAN CMBBS, SMA MALNU, dan SMA Bidayatul Hidayah.
Pembukaan IHT Sekolah Penggerak juga dihadiri Kepala Bidang Ketenagaan dan Kelembagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Ismail, Pengawas Pembina Solihin, Kepala Sekolah Penggerak, Komite Pembelajar.
Kepala Dindikbud Banten, Tabrani dalam sambutannya menyampaikan, program Sekolah Penggerak adalah upaya mewujudkan visi pendidikan Indonesia untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya profil pelajar Pancasila.
“Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik mencakup kompetensi literasi, numerasi dan karakter. Diawali dari SDM sekolah, dalam hal ini, kepala sekolah dan guru yang unggul,” kata Tabrani.
Lebih lanjut, Tabrani mengatakan program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri dan swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.0
“Program Sekolah Penggerak merupakan kolaborasi antara Kemendikbud dengan pemerintah daerah, komitmen Pemda menjadi kunci utama dalam pelaksanaan Sekolah Penggerak,” ujar Tabrani.
Ia menyebut program Sekolah Penggerak memerlukan intervensi yang dilakukan secara holistik, mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan pemerintah daerah. Pendampingan program dilakukan selama tiga tahun ajaran dan sekolah melanjutkan upaya transformasi secara mandiri. Program yang dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Sekolah Penggerak.
“Ruang lingkupnya mencakup seluruh kondisi sekolah, tidak hanya sekolah unggulan saja, sekolah negeri dan swasta. Sekolah penggerak sekarang akan mengimbaskannya kepada sekolah lain,” tandasnya.
Dalam sambutannya, Tabrani juga menginformasikan bahwa pelaksanaan pembelajaran tahun ajaran 2021/2022, belum bisa dilakukan dengan tatap muka, karena kasus corona masih terus bertambah.
Di tengah keterbatasan pembelajaran, Tabrani meminta para guru untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran, terus menjaga kesehatan, dan terus berdoa agar wabah corona segera berakhir.
“Mari kita terus tingkatkan kualitas pembelajaran. Terus Jaga kesehatan dan tetap berhusnuzan kepada Allah SWT,” katanya.
Sementara Kepala Bidang Ketenagaan dan Kelembagaan Ismail mengatakan, Dinas Pendidikan sangat mendukung pelaksanaan Program Sekolah Penggerak, sehingga program dapat berdampak signifikan terhadap kemajuan pendidikan di Banten.
“Apa saja yang menjadi peran daerah, untuk IHT kita terus melakukan monitoring dan evaluasi, sejauh mana kegiatan ini berdampak kepada sekolah,” ujarnya.
Kepala SMAN 7 Pandeglang, Yatno, menyampaikan rasa bangga dengan ditetapkannya SMAN 7 Pandeglang sebagai Sekolah Penggerak oleh Kementerian, dan mengucapkan rasa terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mempercayakan SMAN 7 Pandeglang sebagai Sekolah Penggerak.
Kegiatan IHT ini dilaksanakan selama delapan hari dengan jumlah peserta IHT sebanyak 13 yang berasal dari guru kelas X, sedangkan komite pembelajaran ada 10 orang yang sebelumnya telah lulus mengikuti diklat sebagai Pendamping Guru Penggerak. Melalui kegiatan IHT ini diharapkan dapat merumuskan dan menghasilkan draf kurikulum operasional sekolah penggerak.
“Kami berharap lulusan sekolah nantinya mencerminkan karekteristik profil pelajar pancasila sebagaimana yang diamanatkan undang-undang,” katanya, Senin (26/7/2021). (AT)