KABUPATEN SERANG, biem.co — Sebanyak 40 anak yatim di lingkungan Kampung Kebarosan, Desa Teluk Terate, Kecamatan Kramatwatu menerima santunan dalam kegiatan Tabligh Ramadan yang digelar Sabtu, (8/5/2021).
Kegiatan yang mengangkat tema: “Menjaga dan merawat empati sosial bagi terwujudnya masyarakat yang berperadaban” itu diinisiasi oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Ummul Quro Banten bersama Menara Peradaban Bangsa dan segenap lapisan masyarakat.
Dalam sambutannya, Pimpinan Yayasan Ummul Quro Banten, Nurlela mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga kegiatan tabligh akbar, santunan dan buka puasa bersama itu dapat berjalan dengan lancar.
“Kami berterima kasih dan penghargaan tak terhingga untuk semua mitra baik dari pemerintah maupun pihak lainnya yang membantu kegiatan ini. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan balasan terbaik,’ katanya.
Lebih lanjut, Nurlela mengatakan tema yang diangkat dalam kegiatan ini menjadi motivasi tersendiri bagi pihaknya. Pasalnya, dalam keadaan saat ini betapa sulit empati sosial dilakukan.
“Padahal dalam diri kita sudah diberikan potensi kebaikan yang harus dirawat dan dijaga melalui tumbuhnya empati sosial. Bagaimana kita memahami kondisi dan perasaan di sekitar kita. Dengan memahami kita akan tergerak menjadi lebih baik. Sehingga peradaban akan terbangun,” ungkapnya.
“Tumbuhnya empati sosial diharapkan mampu membuat keselarasan sosial di masyarakat dimana yang kuat mengayomi yang lemah dan yang ada membantu yang kurang,” sambungnya.
Sementara itu, Dewan Penasehat Menara Peradaban Bangsa yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN Kahmi), Manimbang Kahariady menuturkan upaya Ibu Nur sejalan dengan misi besar MP Bangsa membangun peradaban masa kini dan masa depan.
“Karenanya segenap MP Bangsa menyambut baik ikhtiar mulia ini, guna mengasah kepekaan dan sensitivitas kita untuk meraih masa depan gemilang yang akan dilalui anak-anak kita,” tuturnya.
Manimbang mengajak seluruh pihak untuk menjaga kualitas iman dan ilmu karena dengan keduanya diangkat derajat kita ke maqam lebih tinggi.
“Selain iman dan ilmu diharapkan kita mampu menjaga hubungan dengan Allah dan manusia (hablum minallah dan hablum minannas). Jika keempat hal tersebut kita lakukan, Insya Allah termasuk orang-orang yang meraih kemenangan,” imbuhnya.
Senada dengan Manimbang, KH. Syaihul Hidayat yang merupakan Pimpinan Ponpes Bani Jafar mengungkapkan pentingnya menjaga kualitas iman dan ilmu di tengah krisis akhlak yang saat ini terjadi.
“Melalui ponpes Ummul Quro dan MP Bangsa diharapkan anak-anak kita diberikan akhlakul karimah. Diberikan adab dan akal yang baik. Dan semoga kita mendapatkan kucuran rahmat, barokah dan magfirah dari Gusti Allah SWT,” pungkasnya. (Eys)