BANTEN, biem.co – Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pelajar Islam Indonesia (PII), Rafani Thuanus menyayangkan atas ketidakhadirannya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Banten pada acara seminar pendidikan yang berjudul Relevansi Pendidikan di Era Disrupsi 4.0, yang diselenggarakan di aula serba guna Sekretariat DPRD Banten, Minggu (28/03/2021).
Menurut, Rafani Thuanus kehadiran pemangku kebijakan pada diskusi dan seminar ini sangat dibutuhkan. Sebab bila tidak ada, hasil diskusi tidak bisa menjadi kebijakan.
“Ini tema yang bagus untuk didiskusikan. Namun lagi-lagi tanpa hadirnya pemerintah, tanpa hadirnya pemangku kebijakan, diskusi ini hanya tong kosong belaka. Maka dari itu sangat disayangkan Kadisdikbud Banten tidak hadir di tengah-tengah kita semua,” ujarnya.
Mengenai sistem pendidikan (daring) yang saat ini diimplementasikan oleh pemerintah menurutnya terlalu dipaksakan, karena tidak dibarengi infrastruktur yang mendukung.
“Di masa pandemi ini pemerintah terlalu fokus terhadap pemulihan kesehatan dan ekonomi saja, tapi untuk pendidikan pemerintah terkesan abai. Dengan melaksanakan sekolah daring, dirasa pemerintah mendiskriminasikan anak-anak sekolah di pedalaman yang minim infrastruktur, tetapi secara pembelajaran dipaksa untuk daring. Keadilannya ada di mana? Nah ini menurut saya bukan merdeka belajar. Maka dari itu perlulah dikaji lebih jauh lagi,” katanya.
Senada juga diucapkan oleh Ketua Depertemen Pendidikan Orwil ICMI Banten, Ahmad Rozi yang menyayangkan atas tidak hadirnya pemangku kebijakan pada seminar pendidikan ini.
“Lagi-lagi memang selayaknya pemerintah hadir untuk nanti hasil dari diskusi ini bisa dijadikan kebijakan, atau tidam sebagai referensi dan tolok ukur bila mana membuat kebijaka,” ujarnya.
“Namun untuk istilah merdeka belajar yang dimaksudkan mas menteri. Saya mengartikannya sebagai salah satu acuan bagi lembaga pendidikan untuk bisa melakukan kreatifitas. Memang di masa percepatan ini kita dipaksa untuk lari, karena ini sebuah keniscayaan yang ga bisa kita hindari. Maka dari itu menjadi kreatif adalah jawabannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PW PII Banten, Fahmi mengatakan, surat undangan Disdikbud Provinsi Banten, untuk bisa hadir pada kegiatan ini di jauh hari sudah dilayangkan, namun tidak ada respons.
“Sudah beberapa kali kami layangkan surat, tapi tidak ada tindak lanjut. Opsi terakhir juga untuk meminta Wali Kota Serang hadirpun tidak mendapat respons. Kami sangat menyayangkan, padahal diskusi ini sangatlah penting,” pungkasnya.