Kabar

Lapas Rangkasbitung Jual Paving Block Buatan WBP

LEBAK, biem.co — Lapas Kelas III Rangkasbitung mulai memproduksi dan menjual paving block buatan warga binaan pemasyarakatan (WBP). Hal ini terlihat saat sejumlah WBP berseragam biru mengangkut paving block ke dalam truk yang parkir di Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Rangkasbitung.

Alhamdulilah, paving block buatan WBP Lapas Rangkasbitung telah dipesan oleh Rutan Pandeglang untuk kebutuhan halaman rutan sebanyak 3.500, dan mudah-mudahan paving block hasil karya warga binaan bisa bersaing di luaran,” ujar Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto kepada biem.co, Jumat (5/2/2021).

Budi menjelaskan, hasil penjualan akan digunakan kembali sebagai modal usaha. Adapun 10 persen dari keuntungan, Subsi Pembinaan melakukan penyetoran ke negara yang dapat dilihat dari bukti setoran setiap bulannya.

“Mereka merupakan potensi negara dalam peningkatan PNBP, dan tentunya keberadaan mereka (red: WBP) diberdayakan dengan kesungguhan bersama. Kehadiran mereka pun dalam sistem dapat diubah, dari beban negara menjadi tenaga penghasil untuk negara,” katanya.

Ia menambahkan, produksi paving block ini adalah salah satu program bimbingan kemandirian di Lapas Kelas III Rangkasbitung.

“Dengan kegiatan bimbingan kemandirian seperti ini diharapkan warga binaan pemasyarakatan dapat belajar untuk menjadi bekal hidup lebih mandiri saat bebas di kemudian hari. Pihak Lapas akan terus mengembangkan produksi paving block dengan menggandeng mitra kerja dan masyarakat di wilayah Kabupaten Lebak dan sekitarnya,” ucap Budi.

Sementara itu, Kepala Rrutan Pandeglang, Jupri mengatakan, jika paving block yang dihasilkan warga binaan Lapas Kelas III Rangkasbitung kualitasnya bagus dan harganya pun termasuk murah.

“Pembelian paving block ini merupakan gerakan cinta produk napi yang menjadi salah satu unggulan dari Ditjenpas. Wujud dari gerakan ini dengan mengajak siapa saja warga Indonesia, khususnya petugas pemasyarakan untuk menggunakan, mengonsumsi hasil kerja dari warga binaan,” tutur Jupri. (Sandi)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button