biem.co – Sobat biem, Pemerintah Indonesia telah memulai program vaksinasi perdana yang disiarkan secara langsung, Rabu (13/1/2021). Vaksinasi sendiri dilakukan untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Hal itu disampaikan Juru Bicara Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Erlina Burhan.
“Ini bisa terjadi kalau 70 persen rakyat Indonesia divaksin, sehingga bisa melindungi 30 persen rakyat lainnya yang tidak bisa divaksin atau yang rentan kesehatannya. Kalau banyak masyarakat yang menolak vaksinasi, kekebalan kelompok tersebut tidak akan tercapai, sehingga penularan akan terus berlangsung. Sementara, kondisi kita sekarang ini saja sudah sangat sulit. Tidak bisa kita terus-terusan seperti ini,” terang dr. Erlina, dalam keterangan resmi yang diterima biem.co.
Ia menjelaskan, vaksin Covid-19 keluaran Sinovac yang digunakan di tahap pertama program vaksinasi tersebut dipastikan aman, karena telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“BPOM juga telah mengumumkan hasil efikasi berdasarkan uji klinik fase 3 di Indonesia yang mencapai 65,3 persen. Angka efikasi ini lebih tinggi dari ketentuan WHO yang menetapkan syarat minimal efikasi vaksin Covid-19 sebesar 50 persen,” ungkapnya.
Kendati begitu, lanjut dr. Erlina, vaksinasi menjadi bagian dari upaya untuk mencegah terjadinya penyakit.
“Proteksi yang diberikan oleh vaksin Covid-19 apapun dengan tingkat efikasi di atas 50 persen, pastinya jauh lebih baik daripada tidak divaksin sama sekali,” pungkasnya. (hh)