KOTA SERANG, biem.co — Tokoh ulama Banten, Kiai Enting Abdul Karim kini tengah diserang oleh salah seorang buzzer di media sosial.
Enting mengatakan, hoaks yang mengatasnamakan dirinya mulai beredar dalam bentuk ‘meme’ atau gambar, sekitar dua minggu yang lalu. Mulanya, hoaks yang beredar terkait ‘meme’ yang menggambarkan dirinya mendukung Wahidin Halim (WH), untuk kembali mencalonkan diri pada Pilgub mendatang.
Selang beberapa waktu kemudian, muncul ‘meme’ baru yang diunggah oleh akun Facebook bernama Farhan Gunawan. Dalam unggahannya, ia menggambarkan bahwa terjadi percakapan antara Sekjen FPI, Munarman, dengan Enting terkait pembubaran FPI.
Tak henti di situ, akun yang sama pun mengunggah berbagai ‘meme’ lainnya. Salah satunya, yakni ‘meme’ yang menuding bahwa FSPP Banten merupakan sarang pendukung khilafah.
“Mulanya ya biasa saja, karena kami ini sudah terbiasa dengan yang namanya serangan fitnah dan hoaks. Namun lama-lama kami jengkel juga, karena yang dimunculkan itu mulai keterlaluan,” ujar Kiai Enting kepada awak media, Minggu (10/1/2021).
Enting mengatakan, selain ‘meme’ hoaks yang mengatasnamakan dirinya, ada pula yang mengatasnamakan pimpinan FPI Banten, Qurtubi. Dalam ‘meme’ tersebut, Qurtubi seolah-olah mengatakan bahwa yang bertanggung jawab atas kerumunan di Masjid Ats-Tsauroh adalah Enting.
“Padahal, Buya tidak mengatakan itu. Saya juga melakukan komunikasi dengan beliau. Jelas ini merupakan upaya untuk membenturkan dan memecahbelah antar ulama di Banten,” tegasnya.
Ia mengklaim bahwa pihaknya telah mendapatkan beberapa nama, yang dicurigai berada di belakang penyebaran hoaks tersebut. Namun ia enggan membeberkan siapa yang pihaknya curigai menjadi dalangnya.
“Kami sudah melakukan penelusuran, itu sudah ada yang kami curigai. Ada, kami tahu ada di mana dan siapa kira-kira yang menjadi dalang penyebaran hoaks ini di media sosial,” terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya secara tegas meminta kepada para pelaku agar dapat menghentikan penyebaran hoaks tersebut dan segera meminta maaf kepada seluruh pihak yang telah difitnah. Jika tidak, pihaknya akan mengambil upaya hukum dengan melapor kepada pihak Kepolisian.
“Kami menunggu itikad baik dari para pelaku untuk menghentikan dan meminta maaf atas hoaks yang mereka sebarkan. Jika tidak ada itikad baik, kami akan mengambil langkah hukum dengan melaporkannya kepada pihak Kepolisian,” tandasnya.