KABUPATEN PANDEGLANG, biem.co — Sejumlah pengunjung dari berbagai daerah kembali ramai mengunjungi spot swafoto Saung Biru yang ada di lereng Gunung Karang, Desa Kadu Engang, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang.
Para pengunjung yang datang dari berbagai daerah tampaknya penasaran dengan pemandangan yang disuguhkan dari ketinggian tersebut. Pasalnya, dari lereng Gunung Karang tersebut bisa menikmati pemandangan hamparan luas empat kabupaten sekaligus.
Salah seorang pengunjung asal Kabupaten Lebak, Achmad Ramdani mengatakan, dirinya mengunjungi spot swafoto yang ada di kawasan lereng Gunung Karang karena ingin melihat hamparan tiga kota yang luas.
“Kalau saya, sih, hanya penasaran saja. Katanya ada negeri di atas kota milik Perhutani Pandeglang, dari atas ketinggian tersebut bisa melihat tiga kota sekaligus. Kalau di Lebak, kelebihannya adalah kita berasa ada di atas, kalau di sini kita bisa melihat hamparan kota-kota. Yang pasti saya ingin mengabadikan foto,” kata Ramdani, Senin (09/03/2020).
Ia mengatakan, negeri di atas awan milik Kabupaten Lebak secara infrastruktur sudah dinilai lebih baik. Sedangkan untuk jalan menuju spot swafoto yang ada di Kadu Engang tersebut masih tergolong cukup sulit karena bebatuan yang lepas.
“Kalau kita bandingkan secara akses jalan mungkin yang lebih sulit itu menuju spot swafoto yang ada di Kadu Engang, karena bebatuannya yang lepas dan belum bisa diakses menggunakan mobil, Tapi ke sini itu rasa lelahnya sangat terbayar setelah melihat hamparan dan beberapa bukit yang ada, kita bisa lihat Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, puaslah,” ucapnya.
Pengunjung lainnya saat ditemui di lokasi, Mahfudoh menuturkan, jika spot swafoto yang ada di Kadu Engang tersebut lebih mudah diakses, mungkin pengunjung bisa lebih ramai. Terlebih nantinya0akan dibangun landmark Pandeglang persis di atas Saung Biru tersebut.
“Katanya itu yang di atas ini nanti akan dibangun landmark Pandgelang. Mungkin nanti selain bisa selfie ke arah hamparan, kita juga nanti bisa selfie ke landmark Pandeglang kalau sudah jadi. Pasti bisa lebih ramai lagi nanti,” ucapnya.
Sementara itu, Asep, warga setempat yang bekerja di lokasi, menyebut jumlah kunjungan pada hari biasa saat cuaca sedang cerah selalu ada, terlebih hari libur yang sering ramai pengunjung.
“Kalau hari biasa kurang ramai, tapi ada saja, untuk fasilitas kita juga sedang membangun saung sedikit demi sedikit, sudah lama jarang dipakai. Kalau hari Sabtu Minggu sering ramai, meski pun gak banyak tapi suka ada saja, hanya medan jalan saja yang dikeluhkan pengunjung,” ucapnya. (as/red)