KOTA SERANG, biem.co – Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid, menyebut perkembangan kopi di Banten berkembang pesat dan semakin prospektif. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya permintaan terhadap kopi asal Banten.
“Luar biasa, sekarang permintaan kopi hampir tidak bisa kami layani semua, bahkan (permintaan) dari luar Banten,” kata Agus dalam perayaan HUT Banten ke-19 di Lapangan Masjid Raya Al-Bantani, KP3B, Kota Serang, baru-baru ini.
Dalam kesempatan itu, Distan Banten juga menggagas Pojok Kopi sebagai salah satu rangkaian acara HUT Banten ke-19. Pihaknya menghadirkan kopi WH, yang diambil dari nama Gubernur Banten Wahidin Halim. Kopi WH merupakan kopi jenis robusta yang ditanam di daerah Cinangka.
“Ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap Bapak Gubernur sebagai penggagas pengembangan kopi di Banten,” kata Agus.
Agus menjelaskan, kopi WH berasal dari rekayasa yang dilakukan Distan Banten, yang kemudian diperbanyak melalui peremajaan.
“Ternyata hasil uji mutu di lab dari 10 parameter, kopi kita masuk grade 1. Ini menandakan dari sisi daya saing, kualitas kopi Banten tidak buruk,” ujarnya.
Kendati demikian, bagaimana cara mempertahankan kualitas itulah yang kemudian disebut Agus menjadi PR selanjutnya yang harus dilakukan Distan Banten.
“Ini prospek yang pas, sangat luar biasa. Sehingga suplai bahan baku terhadap kopi WH kami upayakan kontinuitasnya, kami jamin bisa terus ada,” tutur Agus.
Untuk jangka panjang, Agus mengatakan Pemprov Banten akan mengembangkan kopi arabica di Gunung Karang seluas 100 hektare.
“Kami ingin sumber daya genetik di Banten yang begitu bagus dipertahankan, bagaimana yang tadinya hutan kopi menjadi kebun kopi,” pungkasnya. (hh)