CILEGON, biem.co — Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2019, merupakan salah satu perayaan di Indonesia untuk memperingati ditetapkanya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO.
Di Indonesia banyak terdapat jenis dan motif batik sesuai daerahnya masing-masing, seperti Batik Pekalongan, Batik Banjarnegara, dan batik-batik lainnya.
Tidak kalah dari batik-batik lain, Kota Cilegon juga membuat batik sebagai khas kearifan lokalnya yaitu Batik Krakatoa.
Berdiri sejak 22 Februari 2014, Batik Krakatoa Cilegon digagas oleh pasangan Suami Istri Helldy Agustian dan Hany Seviatry yang memiliki minat besar terhadap batik. Sehinga kehadiran Batik Krakatoa mampu memberikan kontribusi yang baik untuk masyarakat sekitar untuk ikut menciptakan peluang kerja baru.
Pemilik Batik Krakatoa, Helldy Agustian mengatakan, batik tersebut lahir dari kearifan lokal Cilegon.
“Lahir dari nilai kearifan lokal Cilegon dan Banten, nama Krakatoa sendiri terinspirasi dari nama Gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda. Dengan hadirnya Batik Krakatoa ini diharapkan dapat memeberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat di Kota Cilegon dan memberdayakan masyarakat sekitar untuk menciptakan lapangan kerja,” ujarnya kepada biem.co saat ditemui di sanggat Batik Krakatoa Link. Kadipaten RT 06/02 Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Banten.
Batik karakatoa Cilegon menciptakan produk yang bukan hanya digemari oleh masyarakat tetapi ingin menjadi bagian dari masyarakat Kota Cilegon dan Banten.
“Batik Krakatoa tidak memproduksi batik berbasis teknologi namun lebih pada pemberdayaan masyarakat yakni batik berkualitas berbasis cap dan tulis. Adapun jenis batik yang di produksi diantaranya batik cap motif Sate Bebek Cilegon, Sate Bandeng, Gunung Krakatau, Emping, Paku Banten, Kue Gipang, Landmark Cilegon,Debus, Melinjo dan masih banyak jenis lainya,” paparnya.
Helldy juga optimis akan eksistensi Batik Krakatoa bisa menembus pasar Mancanegara dan menjadi kebanggan mastarakat Kota Cilegon.
“Selain mengikuti berbagai pameran batik di Indonesia, batik Krakatoa juga telah melakukan kerjasama dengan beberapa negara salah satunya Korea,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Helldy juga mengajak di Hari Batik Nasional ini untuk seluruh masyarakat minimal memiliki 1 jenis batik yang memiliki nilai kearifan lokal. (WG)