KOTA SERANG, biem.co — Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Serang gelar aksi penolakan Revisi UU KPK dan Undang-Undang kontroversial lainnya serta aksi solidaritas terhadap mahasiswa yang gugur dalam aksi.
Dalam Aksinya HMI MPO menggelar teater atau Parade Satire sepanjang jalan. Mulai dari Kampus UIN SMH Banten sampai Alun-alun Kota Serang.
“Dalam aksi, kami sengaja memposisikan diri sebagai seorang koruptor, sehingga orang-orang bisa mengetahui, yang ditolak adalah kondisi di mana koruptor bisa dengan bebas melakukan korupsi di Indonesia,” ujar Sekretaris Umum (Sekum) HMI MPO Cabang Serang, Diebaj Ghuroofie Dzhillilhub, Jumat (27/09/2019).
Tidak hanya aksi Parade Satire, massa aksi juga melakukan salat gaib. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan doa terhadap rekan mahasiswa yang gugur dalam aksi.
“Salat gaib ini sebagai bentuk penghormatan kami, doa kami kepada mereka kawan-kawan kami yang gugur, baik di Kendari maupun yang di Jakarta. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah dan mereka diterima sebagai seorang Syuhada,” ungkapnya.
Jadi intinya, lanjut dia, masyarakat harus mulai berpikir untuk bersama-sama mahasiswa, bergerak menolak Undang-undang yang memang kontroversial.
Karena, bisa dilihat ketika massa aksi memparadekan sebagai seorang koruptor saja, masyarakat semua merasa marah.
“Berarti, bayangkan jika nanti mahasiswa berada di barisan koruptor, seharusnya masyarakat merasa takut. Hal itu karena tidak ada lagi barisan terdepan dalam membela hak-hak rakyat,” tandasnya. (*)