biem.co — Menjelang perhelatan Indonesia Open 2019 yang akan digelar di Istora Senayan mulai 16-21 Juli mendatang, pelatih pelatnas PBSI tunggal putri, Rionny Mainaky berusaha memberikan porsi latihan yang pas agar anak-anak asuhnya tidak cedera.
“Kami konsisten dari fisik dan power yang kami tingkatkan sejak dua minggu sebelumnya. Stamina sudah naik, tapi tenaga yang memang sedikit susah, karena mau push langsung takutnya cedera karenanya kami harus pandai menyiasatinya,” kata Rionny di Pelatnas PBSI, Jumat (12/7/2019) dilansir dari detiksport.
Dalam turnamen berhadiah sekitar Rp17 miliar tersebut, tiga tunggal putri andalan Indonesia langsung berhadapan dengan lawan-lawan berat di babak awal.
Fitriani akan bertemu unggulan dua, Chen Yu Fei, Ruselli Hartawan menghadapi Ratchanok Intanon, dan Gregoria melawan Pornpanwee Chocuwong.
Usai Indonesia Open, Fitriani dan kawan-kawan ditunggu jadwal padat turnamen lainnya. Mereka direncanakan akan turun di Japan Open dan Thailand Open 2019.
“Saya sudah pengalaman waktu di Jepang. Mereka tetap rutin, habis tanding tetap weight training. Jadi speed dan power tidak turun, meski recovery fisik butuh waktu lama,” ujar pelatih yang pernah menangani timnas Jepang ini.
Lebih lanjut Rionny menuturkan, pihaknya akan berusaha menjaga pemain agar dapat stabil dalam bermain dan tidak turun.
“Kalau langsung drastis, lalu belum kuat dasarnya? Fisik setiap atlet itu berbeda. Ada yang istirahat sedikit lalu bisa langsung main lagi, tapi ada yang mentalnya kuat mau lanjut terus,” pungkasnya. (eys)