KOTA SERANG, biem.co – Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang berdampak merugikan negara dan menyengsarakan rakyat. Tindakan tersebut telah menjadi budaya buruk yang menempeli citra bangsa Indonesia. Tak ayal, banyak gerakan atau organisasi yang kemudian lahir untuk memerangi tindakan korupsi.
Di Banten sendiri, sejak berdiri sebagai provinsi pada 4 Oktober 2000, ada beberapa kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi. Mulai dari gubernur, wali kota, hingga anggota DPRD.
Beranjak dari kondisi yang memprihatinkan ini, pada April 2018, seorang pemuda yang memiliki semangat untuk memerangi korupsi di Banten pun membentuk komunitas yang tujuannya menjadi wadah pergerakan pemuda antikorupsi, bernama Future Leader for Anti Corruption (FLAC) Regional Banten.
“FLAC ini non government organization yang bergerak di bidang pendidikan antikorupsi di kalangan muda, khususnya generasi-generasi SMP dan SMA. Jadi kita ingin untuk Banten ini benar-benar generasi kedepannya bebas dan jauh dari korupsi,” ujar Muhammad Fariz Amrullah, Koordinator FLAC Banten saat berkunjung ke Kantor Redaksi biem.co, kemarin dulu.
Berbeda dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau Indonesia Corruption Watch (ICW) yang fokus pada advokasi dan kampanye pemberantasan korupsi, FLAC hanya berfokus pada penyebaran kesadaran dan pengetahuan antikorupsi di kalangan anak muda.
Untuk membawa Banten bersih dari korupsi, berbagai kegiatan yang berbasis sosialisasi tentang kesadaran antikorupsi pun dilakukan FLAC Banten. Mereka masuk dengan upaya internalisasi nilai-nilai integritas pencegahan korupsi.
“Biar mereka benar-benar menanamkan nilai-nilai antikorupsi di masyarakat, terus mereka bisa menyampaikan kembali kepada yang lainnya tentang bahayanya korupsi. Pokoknya kita kasih pemahaman dan doktrin tentang bahaya korupsi. Bahwa korupsi itu sejahat-jahatnya kejahatan,” ungkap pria yang akrab disapa Fariz ini.
Tak jarang, Fariz bersama rekan-rekannya memberikan sosialisasi antikorupsi melalui media dongeng jika sasaran pesertanya adalah anak-anak.
Lewat komunitas ini, Fariz berharap dapat menjadikan Banten sebagai provinsi dengan integritas tinggi yang jauh dari isu-isu korupsi.
“Walaupun itu agak mustahil, tapi kita tetap optimis. Yang terpenting, apa yang bisa kita lakukan sekarang, akan kita lakukan,” tandasnya.
Diketahui dalam waktu dekat, FLAC Banten akan menggelar Jelajah Literasi di Pondok Pesantren Daarussa’adah, Kabupaten Lebak. (hh)