KOTA SERANG, biem.co – Bagi mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), siapa yang tak kenal dengan akun bernama @untirtakita. Akun tersebut kerap dijadikan rujukan informasi terkini bagi para mahasiswanya.
Namun, siapa sebenarnya sosok-sosok di balik admin akun tersebut?
Baru-baru ini, biem.co berkesempatan berbincang-bincang dengan beberapa pengurus akun Untirta Kita. Mereka di antaranya Arif Rahman Hakim (founder), Muhammad Tofan Sagara (ketua umum), Fera Puspitasari (wakil ketua), Paramita Dessy Anggraini (sekretaris), dan Desmita Ayu Fitriana (bendahara).
Berangkat dari kegelisahan lantaran informasi kampusnya hanya terbatas pada pihak Rektorat, Arif berinisiatif membuat akun Untirta Kita yang menyasar pada platform Instagram.
“Di Untirta ini, informasi hanya terbatas ketika mahasiswa baru datang ke kampus. Kenapa tidak kita buat suatu wadah yang lebih cepat informasi sampai kepada mahasiswa tersebut melalui media sosial Instagram. Akhirnya, jadilah @untirtakita dan alhamdulillah sudah mencakup berbagai kalangan, dari mulai mahasiswa baru hingga alumninya sendiri,” ungkap Arif.
Sejak kemunculannya di media sosial Instagram tahun 2014 dengan nama @untirta_ig, media independen ini perlahan memiliki banyak pengikut. Kini akun Untirta Kita telah diikuti oleh lebih dari 20 ribu orang.
“Perubahan Untirta Kita ini cukup besar. Jadi sebisa mungkin kita menyikapinya memberikan informasi-informasi yang up to date,” ujar Fera.
Dikatakan Arif kembali, segala informasi yang diunggah di akun @untirtakita berasal dari sejumlah pihak terkait, meliputi Pusdainfo, Rektorat, Humas, dan website Untirta. Pihaknya pun akan menyaring informasi yang berbau SARA dan hoaks.
“Kita juga cari informasi lainnya karena kadang banyak juga informasi yang simpang siur, jadi kalau misalnya ada yang nanya, kita bakal cari tahu kebenarannya,” tambah Mita.
Arif pun menekankan bahwa semua yang terlibat di balik akun Untirta Kita ini merupakan sukarelawan, yang mana tidak dibiayai oleh pihak kampus maupun pribadi. Sehingga mereka sendiri menerima penawaran endorsement maupun iklan-iklan berbayar.
“Karena itulah penghidupan usaha kami. Haha,” kata Arif sambil tertawa.
Sebagai pengurus utama, kelimanya pun mengungkapkan masing-masing harapannya untuk Untirta Kita kedepan.
“Pengennya Untirta Kita lebih bermanfaat, khususnya mahasiswa atau alumni Untirta sendiri. Jadi informasi yang up to date bakal langsung kita share,” harap Mita.
“Karena informasi itu sangat riskan hoaks, jadi semoga kita semakin amanah, dan semakin merangkul mahasiswa sampai alumninya, juga calon mahasiswa,” ucap Desmita.
“Saya berharap Untirta Kita menjadi wadah informasi buat seluruh warga Untirta. Di saat dia butuh informasi, dia ingat Untirta Kita,” ungkap Fera.
“Semoga setiap tahunnya selalu ada penerus dari tim, karena itu yang membuat Untirta Kita hidup atau aktif setiap harinya,” kata Tofan.
“2018 Untirta dari akreditas B ke A. Saya inginnya nama Untirta semakin baik, tidak hanya di lokal, tetapi di dunia. Karena slogan Untirta Kita, Untirta Mendunia,” pungkas sang founder, Arif. (hh)