BALIKPAPAN, biem.co — SMPN 1 Balikpapan tengah giat meningkatkan kegiatan literasi di sekolahnya. Sekolah yang memiliki siswa 1074 ini, lebih dari 75 persen wali murid menyumbang buku untuk sekolah, bahkan juga wali kelas mereka.
Untuk memancing sumbangan buku dari orang tua siswa, sekolah menyelenggarakan lomba perpustakaan mini di tiap kelas. Orang tua secara sukarela diharapkan bisa berkontribusi pada acara itu. Untuk itu, para orang tua wali murid tersebut terlebih dahulu diundang oleh tiap wali kelas untuk menerima rapor ujian tengah semester.
Saat rapat itulah, para wali kelas membeberkan pentingnya literasi di hadapan mereka. Orang tua kemudian diajak berpartisipasi dalam kegiatan lomba perpustakaan mini tersebut, terutama dalam pengadaan buku dan tempatnya.
Hampir semua orang tua siswa menyambut baik ide tersebut. Mereka sukarela menyumbangkan buku, bahkan banyak yang lebih dari satu. Buku-buku yang disumbangkan adalah bacaan yang sesuai dengan usia siswa; novel, buku fiksi, komik dan lain-lain.
“Ide mengadakan lomba perpustakaan mini ini datang setelah salah satu guru kami, Ibu Aryanti penanggung jawab bagian literasi di sekolah, mengikuti pelatihan literasi dari Kementerian Pendidikan, yang juga bersamaan dengan pelatihan Tanoto Foundation. Kedua program ini saling menunjang untuk peningkatan literasi di sekolah kami. Dari Tanoto, kami banyak belajar strategi literasi,” ujar Irma, Guru Bahasa Inggris yang menjadi salah satu panitia kegiatan tersebut, dalam keterangan resmi yang diterima biem.co, Senin (21/01).
Panitia lomba perpustakaan mini yang terdiri dari guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris juga menyusun kriteria-kriteria pemenang lomba, di antara kriterianya adalah jumlah buku di tiap perpustakaan mini minimal 60 buku, daftar buku, buku pengunjung, dan kreativitas pembuatan perpustakaannya.
Orang tua siswa tidak langsung turun membantu membangun perpustakaan mini tersebut. Yang mengerjakan adalah para siswa dibantu wali kelas. Buku-buku yang disumbangkan juga dibawa oleh anak mereka ke sekolah. Persiapan lomba dilakukan selama sebulan semenjak rapat dilakukan.
Sementara itu, penjurian lomba diadakan selama dua hari. “Pada hari tersebut, kami belum menilai, tapi memberi masukan terhadap tampilannya agar diperbaiki pada hari itu,” ujar Sri Natalisniwati, salah seorang panitia lain menceritakan.
Diketahui, biaya penyelenggaraan kegiatan dan hadiah buku ini mencapai Rp. 1,2 juta dimana diambil dari dana sekolah. (hh)