KABUPATEN SERANG, biem.co — Pemandangan tak sedap terlihat di jalan menuju kawasan Banten Lama, Kamis Siang (10/01), tepatnya di pinggir jembatan Jalan Tol Desa Kramatwatu, Kecamatan Kramatwatu. Sampah di TPS tersebut membludak karena sudah seminggu lebih tak kunjung diangkut sejak TPSA Cilowong longsor.
Menurut warga sekitar, sampah tersebut sudah lebih dari seminggu tidak kunjung diangkut sejak TPSA Cilowong longsor beberapa waktu lalu, dan tumpukan sampah itu mengganggu masyarakat.
Sejumlah warga mengungkapkan, membludaknya sampah membuat masyarakat seminggu lebih ini merasa tidak nyaman. Selain aroma yang menyengat, sampah tersebut juga merusak pemandangan sekitar, terlebih di pinggir jembatan jalan tol yang biasa dilalui masyarakat.
Ali, salah satu warga sekitar menyatakan, tidak rutinnya pemungutan sampah di kawasan itu sudah lama sejak TPSA Cilowong di Kota Serang longsor.
“Sebab biasanya petugas mengangkut sampah dua hari sekali, namun ini lebih dari seminggu dibiarkan menumpuk dan itu mengganggu,” ungkapnya, kepada biem.co.
Warga lainnya, Jueni, juga mengeluhkan kondisi sampah tersebut. Ia mengaku terganggu dan sampah-sampah tersebut seharusnya sudah dibuang.
“Meski ada TPSA yang longsor, pembuangan sampah harusnya tidak terhenti,” tukasnya.
Ia bersama warga sekitar berharap, dinas terkait segera mengangkut sampah itu agar tidak terjadi penumpukan, mengingat sampah itu sudah mengganggu dan tak enak dipandang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pasca longsornya TPSA Cilowong, pemerintah daerah melalui DLH belum lama ini pun mengaku kebingungan, mengingat di Kabupaten Serang sendiri belum ada TPSA sendiri, masih mengandalkan daerah lain.
Kemudian, saat TPSA Cilowong dihentikan sementara, Kabupaten Serang mengajukan tempat pembuangan sampah sementara ke Lebak, dan Lebak sendiri infonya hanya memberikan waktu tak lebih dari lima hari, karena lokasinya tidak memungkinkan menampung banyak sampah. (Firo)