PANDEGLANG, biem.co — Belasan pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Muara menggelar aksi kemanusiaan dengan cara penggalangan dana di sekitaran Kampung Binuangeun, Senin (24/12).
Para pemuda Pokdarwis menyusuri titik-titik penggalangan dana, mulai dari Pasar Binuangeun, tempat pelelangan ikan Binuangeun, rumah warga dan yang lainnya. Selain melakukan penggalangan dana, pihaknya juga membuka posko peduli bencana yang beralamatkan di Kantor Desa Muara Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten.
“Sebelumnya kami semua mengucapkan turut berduka cita kepada masyarakat pesisir Banten dari wilayah barat hingga selatan, yang terkena langsung dampak tsunami. Semoga dapat dikuatkan iman serta diberikan kesabaran dalam menghadapi segala musibah yang menerpa, Dan semoga amal ibadah korban tsunami yang telah meninggal diterima amal dan ibadahnya di sisi Allah SWT. Serta keluarga korban diberi kesabaran dan keikhlasan,” ujar Ugi Ismawan, salah satu anggota Pokdarwis Desa Muara.
Selain itu, para mahasiswa juga bekerjasama dengan Aparatur Desa Muara, Paguyuban RT Desa Muara dan Pemuda Kesenian Musik Sunda KP Jati untuk turut membuka donasi pakaian, uang dan makanan.
“Alhamdulillah satu hari ini kita turun ke jalan aksi kemanusiaan mendapatkan amanah dari para dermawan untuk disalurkan kepada para korban bencana alam dengan terkumpul uang sebanyak Rp 9.700.000. Makanan dan baju layak pakai alhamdulillah lumayan banyak, karena antusias masyarakat yang ingin membantu saudara kita yg terkena tsunami,” ungkapnya.
Ia mengaku, pihaknya akan bergerak kembali sampai jam 10 pagi esok hari. “Karena besok kita harus sudah berangkat ke daerah Sumur dan Ujung Kulon yang baru sedikit dapat bantuan dari pihak relawan maupun pemerintah. Karena ada informasi di sana banyak masyarakat yang masih kekurangan makanan dan pakaian.
“Harapan, saya semoga masyarakat yang terkena dampak secara langsung musibah tsunami dapat terus tabah dan sabar. Mari kita bersama-sama membantu saudara kita yang sedang membutuhkan bantuan. Karena berbicara luka korban tsunami, itu berbicara kita semua sebagai umat manusia,” pungkasnya. (juanda/red)