JAKARTA, biem.co – Persatuan Islam (Persis) sudah berjalan seabad yang lahir pada 12 September 1923-2018 telah banyak memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia. Pada mukhtamar ke-IX, Hima Persis mengangkat tema ‘Sinergi Harmoni Islam dan Indonesia’
Tema tersebut merepresentasikan cita dan harapan Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) sebagai otonom kemahasiswaan Persis bahwa di masa depan Indonesia maju sebagai pusat peradaban Islam di dunia.
Mukhtamar Hima Persis yang ke-9 ini akan dihadiri langsung oleh beberapa tokoh nasional, di antaranya Presiden RI Joko Widodo, Gubernur DKI Anies Baswesan, Kapolri Prof Tito Karnavian, Aceng Zakariya selaku Ketua Umum PP Persis, dan Dadan Wildan selaku Setneg RI Deputi Hubungan Antara Lembaga sekaligus Sekretaris Majelis Penasehat Persis.
Berdasarkan pemaparan Ketua Pelaksana Mukhtamar ke-IX Hima Persis, Ceceng Khalilullah mengatakan bahwa Mukhtamar Hima Persis kali ini harus menjadi momentum kosolidasi kader, sekaligus musyawarah besar merumuskan grand issue Hima Persis dua tahun kedepan di Jakarta.
“Mukhtamar kali ini diselenggarakan di pesantren dengan pertimbangan bahwa Persis memiliki basis kepesantrenan. Sebagaimana kita ketahui bahwa pesantren menjadi nilai dan identitas khas pendidikan Indonesia,” ucap Ceceng.
Acara tersebut akan dihadiri oleh sekitar 1500 kader di pembukaan dan 300 kader delegasi peserta mukhtamar dari seluruh pimpinan wilayah daerah maupun Komisariat se-Indonesia.
Ceceng mengakhiri, pelaksaan acara ini akan berlangsung di Pesantren Persis, Ustman Bin Affan. Acara ini juga menjadi ruang silaturahmi dan diskusi para kader tentang relasi Islam dan kebangsaan sebagai wujud ruang aktualisasi mahasiswa Islam bagi bangsa dan negara. (Juanda)
