JAKARTA, biem.co — Dalam memperingati Hari Anak Nasional, Jaringan Proklamasi Anak Indonesia bersama Yayasan Sayangi Tunas Cilik dan Lembaga Daya Dharma mengadakan Festival Suara Anak 2018 yang bertajuk Tinggikan Impianmu.
Acara ini sangat meriah dihadiri oleh lebih dari seratus anak dari berbagai komunitas. Acara yang diadakan di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara ini menyuguhkan beberapa kegiatan yang seru untuk diikuti anak-anak yang hadir.
Kegiatan tersebut di antaranya Zumba Dance; Lomba Menghias Layang-Layang; Lomba Mewarnai Topeng Bersama Komunitas Bumi Kardus; Lomba Puisi/Pantun/Nyanyi Cipta Lagu; Talkshow Anak; Menerbangkan Layang-Layang; Demo pertolongan pertama; Demo barista; dan lain-lainnya.
Jaringan Proklamasi Anak Indonesia sendiri sudah berdiri pada 2015 silam, terdiri dari hampir 30 lembaga yang memang fokus mengadvokasi dalam bentuk hak-hak dan perlindungan anak. Jaringan PAI tersebut setiap tahun mengadakan kegiatan terkait perayaan hari anak.
Evie Permata Sari selaku Ketua Panitia, dalam sambutannya memberikan sedikit masukan hangat, bahwa mengingat akses pendidikan yang terbaik buat anak di tahun 2018 ini, PAI mempunyai tema tinggikan impianmu.
“Tinggikan impianmu adalah harapan anak-anak supaya bisa mengakses cita-cita yang paling tinggi, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa teman-teman sponsor dan donatur, banyak sekali membantu dalam kegiatan kami, terima kasih juga dengan anak-anak komunitas di Proklamasi Anak Indonesia, teman-teman komunitas Bumi Kardus, Komunitas Emperan Pamulang yang nanti akan menghibur adik-adik dengan beberapa lagu, lalu nanti juga ada Komunitas Suara Perempuan Anti Korupsi juga yang akan mengajak adik-adik bermain, kemudian ada games dan ada hadiah menarik,” ujar Evie dalam sambutannya, Sabtu (28/07).
Evie pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Ibu-Ibu Bayangkari dan Polri yang telah menyumbangkan donasi untuk kegiatan ini, juga adik-adik yang hadir dalam acara ini, semoga dapat bergembira dan bersenang-senang serta pulang dengan selamat.
Tidak hanya Evie, Andri selaku Camat Penjaringan juga hadir dalam memberikan sambutan sederhana untuk menyemangatkan peserta anak-anak yang hadir. Andri mengucapkan terimakasih karena telah mengadakan acara tersebut di Taman Waduk Pluit juga anak-anak dari Penjaringan, Muara Angke, Muara Baru, dan sebagainya.
“Adik-adik semua yang saya cintai dan banggakan, terima kasih sudah hadir di sini pada acara Festival Suara Anak. Saya terima kasih karena yang diundang dari anak-anak dengan kondisi lokasi yang cukup memprihatinkan, anak-anak di sana harus menjadi perhatian kita semua ya, tapi kita sudah berusaha semaksimal mungkin seperti di Muara Angke sudah kita buat RPTRA supaya ada tempat bermain anak. Yang perlu kita bangun barangkali kesadaran, bukan hanya kita mengumpulkan anak, bersenang-senang dengan anak, tapi ini juga untuk membangun kesadaran para orang tua bahwa anak itu punya hak, di lingkungan-lingkungan yang padat penduduk biasanya kesempatan anak untuk bermain sangat kurang, oleh karena itu saya minta kepada seluruh para orang tua bisa mengarahkan mereka dengan baik,” ujarnya.
Di akhir sambutan, Andri juga mendoakan agar adik-adik yang hadir bisa berhasil dalam menggapai cita-citanya masing-masing, dan dilancarkan dalam sekolahnya serta mendapat nilai yang baik. Setelah sambutan, dilanjut dengan tarian Zumba agar anak-anak bisa semangat dalam menjalani rangkaian kegiatan setelahnya.
Setelah itu, anak-anak dipisah di beberapa tenda untuk lomba sesuai minat masing-masing, ada yang ingin melukis layang-layang, melukis topeng bersama Komunitas Bumi Kardus, dan sebagiannya mendengarkan talkshow anak. Kemudian, semua anak dilanjut menerbangkan layang-layang didahului dengan komitmen bersama.
Tidak selesai dari situ, anak-anak juga disuguhkan oleh penampilan dari Komunitas Emperan Pamulang serta persembahan tari Jali-Jali. Sebelum isoma, anak-anak juga diajak untuk ikut lomba cipta lagu, baca puisi/pantun, dan menyanyi. Banyak sekali antusias dari mereka yang mengikuti ajang perlombaan tersebut yang salah satunya dijurikan oleh Dewi Nova. Sebagiannya lagi mengikuti proses tarian massal Indang.
Semakin sore, suasana Taman Waduk Pluit semakin sejuk, ditambah latar belakang dengan panorama waduk, anak-anak semakin semangat walau sebagian peserta lainnya sudah ada yang harus pulang. Kegiatan tersebut pun ditutup dengan demo barista. (uti)