KabarTerkini

Ini Cara Guru MTsN 2 Tangerang Pacu Minat Menulis Siswa, Yuk, Cari Tahu!

KABUPATEN TANGERANG, biem.co – Ahmad Hanapiyah, guru bahasa Indonesia melakukan terbosan baru dalam teknik pembelajaran bahasa Indonesia dengan menampilkan foto untuk memacu penulisan cerita pendek pada siswa MTsN 2 Tangerang. Di kelas IX-2 misalnya, siswa tampak bersemangat menuliskan kreasi pengalaman dan pendapatnya berdasarkan foto-foto yang dibawanya di kelas.

Ahmad Hanapiyah menjelaskan, metode ini digunakan agar siswa terbiasa menulis kreatif sehingga menjadi cerita pendek. Ahmad berpendapat bahwa teknik penggunaan foto dalam pembelajaran membantu siswa yang masih kesulitan dalam mencari ide penulisan.

“Selama ini siswa sering kali berpikir lama dan merasa sulit untuk dapat ide menulis dan foto mampu mengatasi kebuntuan ide menulis karena foto yang dibawa siswa adalah pengalaman siswa sendiri,” ucap Ahmad.

Pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat menulis cerita pendek berdasarkan peristiwa nyata yang dialami siswa. Peristiwa dan pengalaman siswa itu terdapat dalam foto. Ahmad menuturkan sebelum pembelajaran siswa diminta untuk membawa foto dirinya bersama keluarga atau teman dalam suatu peristiwa atau kegiatan. Untuk menemukan inspirasi menulis, siswa diberi kesempatan untuk mengamati orang-orang dalam foto tersebut, mengingat kejadian bahkan mungkin konflik yang muncul.

“Kemudian hasil pengamatan dan pengalaman siswa tersebut dituangkan dalam lembar kerja yang menyangkut kata kunci apa, mengapa, bagaimana, siapa, di mana dan kapan. Setelah itu siswa membuat garis besar ide cerita yang akan ditulisnya,” kata Ahmad menjelaskan. Ahmad mengakui inspirasi pembelajaran berasal dari pelatihan pembelajaran kontekstual yang dilatihkan USAID PRIORITAS.

Langkah selanjutnya, siswa diminta berpasangan dengan teman yang duduk di sebelah kanan mereka. Teknik curhat (curah pendapat) dilakukan dengan tujuan melatih dan menggali kedalaman dan kelancaran ide penulisan cerpen. Sebagai tahap akhir, siswa mengembangkan garis besar cerita menjadi tulisan cerita pendek. Usai menulis, karya cerpen siswa ditukar agar mendapatkan komentar dan tanggapan dari siswa yang lain.

Secara berkelompok siswa menyatukan lembaran cerpennya ke dalam satu kumpulan cerpen. Siswa berbagi peran: ilustrator sampul, penulis kata pengantar, penyusun cerpen secara alfabetis, dan penjilid. Hasilnya, didapatkan empat kumpulan cerpen dalam satu kelas. Siswa merasa senang dengan pembelajaran ini dan merasa tidak kesulitan untuk menulis. (*)

Editor: Andri Firmansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button