biem.co – Seniman terkemuka tanah air, Rafli Kande, yang juga senator DPD RI asal Aceh menghibur TKI di Qatar. Selain itu, ia juga memberikan tausiah Ramadan pada TKI di beberapa kota di Qatar.
Kunjungan Rafli merupakan bagian dari Delegasi DPD RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komite III DPD RI, Abdul Aziz. Dengan memanfaatkan momen bulan suci Ramadan, kali ini dengan delegasi DPD RI itu mengunjungi permungkiman Pekerja Migran Indonesia atau TKI.
“Para senator juga mengunjungi berbagai komunitas Indonesia di berbagai kota Qatar antara lain Wakrah dan Al Khor. Kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk berbuka puasa bersama Pekerja Migran Indonesia (PMI) termasuk diantaranya TKW bermasalah yang berada di penampungan,” kata Rafli dalam siaran persnya, Rabu, 30 Mei 2018.
Seniman terkemuka tanah air itu mengatakan, selain menghibur para TKW di shelter atau penampungan TKI bermasalah di Doha. Rafli juga menghibur para komunitas Indonesia di beberapa kota di Qatar. Lantunan dan syair yang berjudul Ibu yang dibawakannya itu sangat mengetuk hati dan menimbulkan haru bagi para TKW bermasalah yang berada di penampungan.
“Mereka umumnya adalah ibu rumah tangga, yang ada di shalter penampungan,” tambah Rafli.
Sementara, Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan mengatakan, kunjungan DPD RI ke Qatar dalam rangka pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI.
“Kesempatan ini dimanfaatkan untuk menggali informasi yang dihadapi PMI,” kata dia.
Diketahui, Anggota DPD yang turut serta antara lain Rosti Uli Purba (Daerah Pemilihan Riau) GKR Ayu Koes Indriyah (Jateng), Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (Bali), Habib Hamid Abdullah (Kalsel) H. Rafli (Aceh), KH. Muslihuddin Abdurrasyid, (Kaltim) Ir. H. ABD. Jabbar Toba (Sultra). Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi yang turut mendampingi delegasi guna memantau kondisi para PMI di Qatar.
Boy Dharmawan juga mengatakan, berdasarkan data pemerintah Qatar, jumlah WNI di Qatar mencapai sekitar 43.000 WNI. Jumlah pekerja domestik yang resmi terdaftar mencapai 7125 sedangkan 2000 orang unprosedural. Sedangkan jumlah PMI professional mencapai sekitar 13.500 Sisanya merupakan keluarga PMI. (red)
