KABUPATEN SERANG, biem.co – Kemacetan yang disebabkan oleh kerusakan pada ruas jalan jembatan Sungai Ciujung, Kragilan, Serang, Banten semakin parah. Seperti pantauan dilokasi pada Sabtu pagi, (3/12) antrian panjang mulai dari jembatan hingga pintu tol Ciujung tertahan hingga berjam-jam. Kemacetan ini terjadi hampir setiap hari, baik pagi, sore, maupun malam hari.
Kondisi ini tentu saja sangat merugikan masyarakat, terutama ratusan karyawan yang terpaksa turun dari angkutan umum dan berjalan kaki untuk mengejar waktu agar tidak terlambat sampai di tempat kerja.
“Saya sangat kesal karena sering terlambat dan mendapat teguran dari atasan, padahal berangkat dari rumah sudah jauh lebih pagi, tapi tetap saja terjebak macet,” keluh Eris, karyawan salah satu perusahaan di kawasan industri Cikande.
Menurut anggota DPRD Kabupaten Serang, Abdul Gofur, persoalan kemacetan di sepanjang jalan Kragilan menuju Cikande dan sebaliknya ini sudah lama terjadi dan kondisinya semakin memprihatinkan. Ada banyak titik kemacetan yang setiap hari berpotensi macet seperti jembatan Sungai Ciujung, terowongan Tambak, terminal PT Nikomas Gemilang dan pertigaan Gorda.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan Kragilan menuju Cikande dan sebaliknya sudah termasuk dalam kategori bencana besar. Terutama kondisi jembatan yang sudah tidak layak, memang ini termasuk jalan nasional, tapi Pemerintah Provinsi Banten memiliki unit pelaksana teknis (UPT) yang bisa mendorong bahkan terjun langsung memperbaiki kerusakan tersebut. Ini bukan persoalan kewenangan siapa, namun tinggal Pemprov Banten mau atau tidak memberikan perhatian pada persoalan ini,” ujar Abdul Gofur, Sabtu (3/12/2016).
Ditambahkan oleh Ketua Umum Banten Muda, Irvan Hq, kemacetan rutin di sepanjang ruas jalan ini bukan hanya disebabkan oleh kondisi infrastruktur yang harus segera dibenahi, tetapi juga karena perilaku pengguna jalan yang sangat tidak tertib.
“Perlu ada pembinaan mental yang dilakukan secara efektif dan terus menerus kepada para pengguna jalan, sehingga mereka bisa ikut membantu meminimalisir terjadinya kemacetan. Kalau perlu diberi efek kejut, karena terus terang faktor perilaku buruk pengguna jalan inilah penyebab utamanya,” terang Irvan Hq.
Dikatakan oleh Irvan, pemerintah daerah baik itu dari Dinas Perhubungan, Kepolisian, maupun Satpol PP sudah melakukan yan terbaik untuk mengatur arus lalu lintas di beberapa titik kemacetan, hanya saja jumlah petugasnya tidak seimbang dengan jumlah pengguna jalan yang perilakunya tidak tertib sehingga mereka sering kesulitan mengatur.
Selain ketegasan dan konsistensi dari petugas dalam mengatur tata tertib berlalu lintas, perlu terobosan baru dari pemerintah daerah untuk mencari jalan keluar dari persoalan kemacetan ini.
“Nah, kami sarankan kepada masyarakat yang mempunya hak pilih pada Pilkada Banten 2017 untuk mencermati itikad baik dan solusi apa yang bisa diberikan para Calon Gubernur untuk menyelesaikan masalah ini. Jangan pilih calon Gubernur yang tidak mau memahami masalah warganya,” saran Irvan.
Sementara itu, Kadishubkominfo Kabupaten Serang, Hedi Tahap saat dihubungi pukul 08.50-09.15 tidak dapat memberikan konfirmasi mengenai persoalan ini, karena telephone selularnya tidak aktif. (nur/andri)