KOTA SERANG, biem.co – Bagi sebagian orang, mungkin sudah tidak asing lagi dengan salah satu aplikasi pembayaran satu ini. PayTren merupakan jenis bisnis digital yang menyediakan fasilitas transaksi berbagai jenis pembayaran. Baru-baru ini, perusahaan yang dimiliki oleh Ustadz Yusuf Mansur tersebut telah meluncurkan fitur baru, yakni aplikasi PayTren 5.0 Beta.
“Kalo untuk versi Beta, ini adalah gabungan dari media sosial dan transaksi. Di sana, ada fitur chat, status, kita juga bisa video call dan juga melakukan transaksi yang lain,” ujar Samsul Bahri, Duta PayTren 2017 saat ditemui reporter biem.co usai mengisi acara SPT, Minggu (18/02).
Sementara itu, Samsul mengatakan bahwa versi lama aplikasi PayTren nantinya bersifat gratis. Karena hanya akan menjadi layanan E-Money saja, seperti pelayanan E-Toll. “Yang membedakan E-Money di PayTren dengan yang lain, sistem backup di PayTren adalah server. Jadi ketika kartunya hilang, kita dari aplikasi bisa memblokir uang yang ada di kartu itu,” ucapnya.
Selain perkembangan aplikasi, lanjut Samsul, PayTren pun terus bersinergi dengan perusahaan lain untuk menyediakan layanan dalam satu aplikasi. Yang mana tujuannya untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi si pengguna itu sendiri.
“Sekarang sudah kerjasama dengan Grab. Jadi orang-orang Grab, ataupun masyarakat yang mau narik Grab bisa daftar melalui orang PayTren. Di aplikasi tersebut sudah ada fiturnya, jadi nggak perlu lagi ke kantor Grab. Bisa daftar ke mitra PayTren yang tersebar di seluruh dunia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa orang-orang yang mendaftar Grab tersebut tidak perlu membayar biaya apapun, alias gratis. Meski begitu, mitra PayTren tetap akan mendapatkan komisi yang bisa menambah penghasilan. “Dapetnya dari komisi afiliasi kerja sama,” imbuhnya.
Selain Grab, pihaknya juga telah melakukan kolaborasi dengan PT Madhang Sak Indonesia. Madhang ini merupakan aplikasi kuliner yang diciptakan untuk mempromosikan masakan rumahan khas Indonesia. Diketahui, bahwa Madhang adalah hasil besutan putra bungsu Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang bekerjasama dengan tim pengembang dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
“Ibu-ibu rumah tangga yang punya masakan, tadinya hanya menjadi masakan saja tidak menjadi komersil, nah sekarang bisa jualan di situ. Akhirnya dengan aplikasi Madhang ini bisa juga menjadi sumber penghasilan. Sudah banyak testimoni,” pungkasnya. (HH)