biem.co — Mengangkat tema “Mencetak Jurnalis yang Kompeten dan Berkarakter”, beberapa waktu lalu, MAN 1 Kota Serang menggelar diklat jurnalistik selama tiga hari, Jumat hingga Minggu (12-14/2/2016). Pada hari kedua diisi dengan seminar menulis feature dengan menghadirkan penulis muda Banten, Setiawan Chogah.
Sekitar 170 peserta hadir dalam seminar ini, di antaranya diwakili oleh para anggota dari organisasi di MAN 1 Kota Serang, seperti Radio Swara Qolbun Salim MAN1S FM, Remaja Islam MAN1 (RISMA), dan ekskul mading MAN 1 Kota Serang, dan tentunya ada pewakilan dari masing-masing kelas.
Dalam acara tersebut, Setiawan Chogah menyampaikan teknik menulis, baik berupa berita maupun karya nonfiksi.
“Jangan tunggu dewasa untuk berkarya. Teman-teman harus eksis, salah satunya dengan menulis,” katanya kepada para peserta. Setiawan menghimbau, untuk menjadi seorang penulis maupun jurnalis, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencoba untuk menulis.
Panitia berfoto dengan Setiawan Chogah usai kegiatan seminar menulis feature, Sabtu (13/2/2016).
“Tak peduli karya tersebut layak atau tidak, dimuat atau tidak, yang penting mencoba untuk menggerakkan pena. Dengan begitu, seorang penulis amatir akan terbiasa menuangkan ide-idenya menjadi sebuah tulisan yang layak dibaca khalayak,” tutur pria yang merupakan Pemimpin Redaksi biem.co ini.
Selain itu, kata Setiawan, dalam menulis feature ada bumbu–bumbu untuk meramu tulisan agar menarik. Mulai dari jenis tema, sudut pandang, plot, karakter, suasana, dan lokasi apa saja yang harus dipilih agar karya feature enak dibaca dan tidak terkesan monoton. Dengan gaya penyampaiannya yang santai dan diselingi dengan humor ringan, membuat para peserta antusias mengikuti seminar ini.
“Intro juga hal yang tak kalah penting dalam tulisanmu, paragraf pertama menentukan featur–mu akan dibaca sampai selesai atau dibuang,” tegasnya. Penjelasan dilanjutkan dengan tips–tips memulai dan mengakhiri suatu tulisan feature.
“Jika kalian mengirim proposal kepada suatu perusahaan dengan penampilan menarik dan gaya yang santun sehingga sehingga perusahaan bersedia untuk menerima proposalmu, tapi saat pulang, kau keluas begitu saja tanpa pamitan, apa yang terjadi? Tentu perusahaan itu kecewa dan boleh jadi proposalmu selanjutnya ditolak. Begitupun dengan tulisan, jika kita sudah memulainya dengan kalimat yang semenarik mungkin, isi dari tulisan kita sudah enak dibaca, tapi penutupnya biasa, datar, dan kosong, tentulah pembaca kecewa dan bisa jadi ia tidak tertarik membaca tulisan kita lagi. So, tutuplah suatu tulisan dengan anggun,” tutur Setiawan dengan memberikan analogi yang mudah dipahami peserta.
Dengan tips–tips praktis menulis yang ia tawarkan, serta motivasinya yang mendorong peserta agar berani menulis, Setiawan dapat membangkitkan semangat para peserta dalam menggerakkan pena dan menuliskan ide–idenya. Yuk, eksis dengan menulis!
Reporter: Dini Hanifa, siswi MAN 1 Kota Serang, Banten.