BREBES, biem.co – Dalam rangka kunjungan Kerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bank Indonesia Provinsi Banten, Pemprov dan Kelompok Tani (Poktan) di Banten belajar secara langsung cara menanam bawang merah langsung di pusat penyuplai bawang merah terbesar di Indonesia, yaitu Kabupaten Brebes, lebih tepatnya di Training Center Kelompok Tani Mekar Jaya, Rabu 25 September 2024.
Deputi Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten Haryo Pamungkas mengatakan Banten merupakan daerah yang tetap fokus dalam pengendalian inflasi. Dari hal itu pula membuat BI bersama Pemprov Banten TPID ingin bersinergi dan berkolaborasi, agar program dan inovasi yang telah dijalankan di Brebes bisa diterapkan bagi pertanian Banten.
“Pada tanggal 14 Juni 2024 kemarin, Presiden Republik Indonesia Pak Jokowi sudah mengintruksikan kepada kita semua untuk tetap bisa meningkatkan produksi pangan termasuk dengan bagaimana kita bisa memanfaatkan teknologi pertanian serta tentunya tetap bersinergi dan berkoordinasi baik dengan maupun antar daerah,” ucapnya di Halaman Training Center Poktan Mekar jaya Kabupaten Brebes.
Haryo juga mengungkap, bahwa kedatangannya ke pusat bawang merah nasional ini bersama rombongan di antaranya ada unsur pemerintah, kelompok tani, dan juga penyuluh pertanian.
“Tujuan utama kami berkunjung ini yang pertama (1) adalah bagaimana kami bisa belajar pengendalian inflasi yang dikoordinir oleh TPID, yang hari ini kita belajar ke TPID Brebes. Kedua (2) adalah kita bisa belajar Good Agricultural Practices (GAP) ya dari para kelompok tani yang ada di Brebes khususnya untuk produk bawang karena memang di Banten sendiri tahun ini sudah melaksanakan kegiatan sekolah lapang komoditas hortikultura di kota Serang di mana itu merupakan kolaborasi dari Bank Indonesia Banten dengan Pemprov Banten dan juga Pemkot Serang dan untuk yang nanti kita bisa belajar banyak lah dari kota Brebes bagaimana bisa membudidayakan bawang merah sampai dengan nanti bagaimana meningkatkan nilai tambah dan dengan olahan bawang merah,” jelasnya.
“Tujuan yang ketiga (3) adalah Kerjasama antar daerah, dengan penandatanganan kerjasama antar daerah antara PT Agrobisnis Banten Mandiri dengan UD Rizki Tani sehingga tentunya dengan koordinasi antar daerah ini kita harapkan pengendalian inflasi bisa kita laksanakan dengan lebih baik lagi,” tambah Haryo.
Perwakilan TPID Banten, Eka Surya menyampaikan kedatangannya ke sentra bawang merah ini untuk belajar dalam rangka kesejahteraan petani yang juga berdampak nantinya ke kesejahteraan masyarakat.
“Hari ini bersama pelaksana datang ke Brebes untuk langsung belajar pengendalian inflasi pangan, juga kami di sini ingin menyerap ilmu pertanian, maka dari itu petani dan penyuluh diajak,” ucapnya.
Deputi Kepala perwakilan BI Tegal Teguh Triono mengatakan rasa terimakasihnya karena mempercayai Brebes sebagai tempat studi dalam rangka pengendalian inflasi.
“Kami dari Brebes semoga bisa memberikan feedback atau feeding sesuai dengan agenda atau tujuan ke rangkaian kegiatan ini, meskipun TPID di eks keresidenan Pekalongan khususnya di kabupaten Brebes belum masuk sebagai nominasi atau champion, tapi alhamdulillah khususnya untuk komoditas bawang merah kita sudah jadi rujukan secara nasional,” ungkapnya.
Selanjutnya, dirinya juga menyampaikan, Kabupaten Brebes ini kita sudah cukup intens mendapat kunjungan baik untuk kegiatan kerjasama antar daerah maupun capacity building kepada rekan-rekan poktan khususnya di komoditas bawang.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya Hadi Sutomo sebagai petani bawang merah memberikan tips kepada para petani agar tetap ulet dan siap akan modal ketika bertani.
“Jadi petani bawang harus siap dengan modal (tekad), yang kuat dan banyak belajar pahami karakteristik bawang, catat setiap kasus yang terjadi. Sebab masalah yang timbul biasanya akan berulang,” tukasnya.
Para poktan, stakeholder juga diajak untuk melihat secara langsung kebun pertanian bawang. ***